Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Sugiono Kembali Tegaskan Kesiapan Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
10 Januari 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Memasuki hari ke-460 perang di Gaza, Indonesia kembali menyatakan kesiapannya dalam mengirimkan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ke negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Komitmen itu disampaikan Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu 2025 di Jakarta, Jumat (10/1).
“Apabila diputuskan oleh DK PBB, Indonesia siap mengirimkan UN Peace Keepers (ke Gaza),” ungkap Sugiono di Kementerian Luar Negeri RI.
Di hadapan para duta besar negara sahabat untuk Indonesia, Sugiono juga menekankan bahwa Indonesia menyambut fatwa mahkamah hukum internasional dan mendesak akuntabilitas Israel.
“Indonesia meyakini bahwa solusi 2 negara harus diimplementasikan sesuai parameter internasional di mana gencatan senjata dan negara Palestina yang merdeka adalah kunci,” jelasnya.
Sebelumnya, niat Prabowo untuk mengirim pasukan TNI disampaikan saat menyampaikan pidato di Shangri-La Dialogue di Singapura pada Juni 2024.
Dalam pidatonya saat itu, Prabowo menyebut proposal Presiden AS Joe Biden perihal tiga fase menuju gencatan senjata di Gaza adalah langkah menuju arah yang benar.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian menegaskan inisiasi Indonesia dalam berkontribusi pada perdamaian Gaza, termasuk dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
"Jika dibutuhkan dan diminta PBB, kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk memelihara dan memantau gencatan senjata, serta memberikan perlindungan dan keamanan untuk semua pihak," ucap Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, secara terpisah Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar menegaskan pasukan TNI sudah lama terlibat dalam operasi perdamaian.
"TNI sudah terlibat dalam operasi perdamaian sejak tahun 1957," kata Gumilar saat dihubungi pada 2 Juni 2024.
"Bagi TNI tidak masalah dan siap untuk berangkat dalam penugasan operasi perdamaian PBB kapan juga jika diperintahkan," tambah dia.