Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suharso Monoarfa angkat bicara terkait pemberhentiannya dari kursi Ketua Umum PPP dalam forum Mukernas yang dihadiri pengurus DPW se-Indonesia pada Minggu (4/9) di Serang, Banten.
ADVERTISEMENT
Suharso muncul di acara Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP se-Indonesia bertajuk 'Merawat Persatuan dengan Pembangunan' di Jakarta pagi tadi. Dia menyatakan masih ketua umum PPP.
"Begini, begini, saya masih ketua umum," ucap Suharso di depan pengurus PPP pendukungnya, dalam video yang beredar.
(Waketum PPP Arsul Sani mengkonfirmasi video itu).
Suharso menolak alasan pemberhentian di Mukernas, mulai dari elektabilitas partai yang stagnan, riak-riak di internal, hingga permintaan agar fokus di kabinet sebagai menteri.
"Saya telah melakukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan baik cerita cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya," tuturnya.
"Jangan bawa-bawa nama Presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga-lembaga negara, dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga-lembaga negara," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Suharso juga menegaskan PPP tidak ingin ada konflik lagi seperti terjadi pada Pemilu lalu yang menggerus suara partai. Dia mengajak para kader untuk bersatu hadapi Pemilu 2024.
"Pemilu sudah dekat, kita harus konsolidasi. Yang tidak mau konsolidasi minggir," kata Suharso.
"Kita sudah lelah. Jangan memprovokasi hal-hal yang tidak benar. Sekali lagi ya saya ingin mengatakan, sekali lagi saya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan," tutupnya.
Di Instagram pribadi, Suharso memposting video saat dia hadir di Workshop Nasional PPP. Namun, yang dibagikan adalah soal protes atas penggalan video pidato 'amplop untuk kiai'.