Suharso: Silakan Bertamasya dengan Patuh Protokol Corona, Jangan Parno

4 Agustus 2020 13:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPB Suharso Monoarfa baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi.  Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPB Suharso Monoarfa baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut COVID-19 akan mendorong arah pariwisata mendatang berbasis kualitas.
ADVERTISEMENT
“Ke depan sudah tidak ada lagi pariwisata massal tapi sifatnya quality tourism,” katanya dalam sebuah diskusi di Bali, dilansir Antara, Selasa (4/8).
Menurut dia, pariwisata mendatang akan lebih banyak fokus terhadap kualitas. Yakni, beberapa grup wisatawan namun tingkat pengeluaran mereka lebih besar dibandingkan wisatawan yang datang secara rombongan besar namun belanja sedikit.
Arah pariwisata itu, kata dia, karena sejumlah destinasi menerapkan normal baru yakni dengan menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya kewajiban menggunakan masker, sanitasi tangan, jaga jarak dan tidak berkerumun.
Dalam kesempatan itu, Suharso juga menilai aman jika melakukan aktivitas wisata asalkan didukung dengan protokol kesehatan.
“Kami ingin pastikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, silakan bertamasya tapi jangan lupa protokol kesehatan, jangan terlalu parno tapi tetap harus waspada,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menteri Suharso juga membagikan beberapa tips bagi calon wisatawan. Dari mulai menaati peraturan destinasi wisata, membawa sanitasi tangan, menggunakan masker, dan menyiapkan cadangan masker.
Kemudian, membawa tisu basah dan kering, membawa alat makan dan botol minum sendiri yang tidak berbahan plastik. Dan rajin mengkonsumsi air putih hangat untuk melegakan tenggorokan.
“Jangan lupa minum vitamin C, D dan E, olahraga serta harus mandi setelah bepergian,” imbuhnya dalam bincang-bincang yang diadakan di Nusa Dua, Bali itu.
Sejumlah destinasi di Tanah Air mengalami pukulan yang keras karena terdampak COVID-19, salah satunya Pulau Bali.
Saat ini, pemerintah daerah setempat mulai membuka kunjungan bagi wisatawan nusantara mulai 31 Juli 2020 dan disusul wisatawan asing rencananya 11 September 2020 dengan sejumlah aturan protokol kesehatan yang harus dipenuhi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Suharso menyebutkan Bali merupakan jantung pariwisata Indonesia dengan menyumbang devisa sekitar 10 miliar dolar AS dari total devisa dari pariwisata mencapai sekitar 18 miliar dolar AS.