Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Suhu di Australia mulai mendingin setelah sebelumnya diterpa gelombang panas. Namun penurunan suhu malah justru membuat kebakaran semakin meluas, jumlah korban tewas juga bertambah.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Minggu (5/1), perubahan suhu udara mulai terjadi sejak Sabtu malam (4/1). Sebelumnya panas mencapai hingga 40 derajat Celcius di hari yang sama. Diperkirakan dalam beberapa hari ke depan akan turun hujan ringan.
Namun perubahan suhu udara juga membawa angin kencang yang semakin mengobarkan dan memperluas api. Di wilayah selatan Sydney, titik api baru tercipta dan semakin tidak bisa dikendalikan di Shoalhaven dan sungai Kangaroo.
Hampir 150 titik api masih berkobar di negara bagian New South Wales dan puluhan lainnya masih terbakar di Victoria. Pada Minggu, kebakaran menewaskan satu orang dan melukai empat petugas pemadam. Total korban tewas sejak bencana api mendera Australia telah mencapai 24 orang.
Menteri besar negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan fokus mereka saat ini adalah pemulihan dan membantu warga yang kehilangan rumah, sembari berupaya memadamkan api.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, kebakaran tahun ini tidak pernah dialami sebelumnya di Australia. Kota-kota yang dianggap aman dari api di masa lalu, kini terancam terbakar.
"Aktivitas cuaca yang kita lihat, luas dan penyebaran api, kecepatan lajunya, cara api menyerang masyarakat tidak pernah mereka lihat sebelumnya, sangat tidak terduga," kata Berejiklian.