Suhu Mendingin di Australia, Tapi Kebakaran Hutan Meluas

5 Januari 2020 17:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran hutan di Dataran Tinggi Newnes, New South Walles, Australia. Foto: Gena Dray/ via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran hutan di Dataran Tinggi Newnes, New South Walles, Australia. Foto: Gena Dray/ via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suhu di Australia mulai mendingin setelah sebelumnya diterpa gelombang panas. Namun penurunan suhu malah justru membuat kebakaran semakin meluas, jumlah korban tewas juga bertambah.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Minggu (5/1), perubahan suhu udara mulai terjadi sejak Sabtu malam (4/1). Sebelumnya panas mencapai hingga 40 derajat Celcius di hari yang sama. Diperkirakan dalam beberapa hari ke depan akan turun hujan ringan.
Namun perubahan suhu udara juga membawa angin kencang yang semakin mengobarkan dan memperluas api. Di wilayah selatan Sydney, titik api baru tercipta dan semakin tidak bisa dikendalikan di Shoalhaven dan sungai Kangaroo.
Petugas pemadam Kebakaran NSW berusaha memadamkan kebakaran hutan di Mangrove Mountain, New South Wales, Australia. Foto: AAP / Jeremy Piper / via REUTERS
Hampir 150 titik api masih berkobar di negara bagian New South Wales dan puluhan lainnya masih terbakar di Victoria. Pada Minggu, kebakaran menewaskan satu orang dan melukai empat petugas pemadam. Total korban tewas sejak bencana api mendera Australia telah mencapai 24 orang.
Menteri besar negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan fokus mereka saat ini adalah pemulihan dan membantu warga yang kehilangan rumah, sembari berupaya memadamkan api.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, kebakaran tahun ini tidak pernah dialami sebelumnya di Australia. Kota-kota yang dianggap aman dari api di masa lalu, kini terancam terbakar.
"Aktivitas cuaca yang kita lihat, luas dan penyebaran api, kecepatan lajunya, cara api menyerang masyarakat tidak pernah mereka lihat sebelumnya, sangat tidak terduga," kata Berejiklian.