Suka Celebrity dan Kebanyakan Nonton Marvel, Rakyat AS Rentan Dibohongi Trump

18 Juli 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengamat hubungan internasional dari UI, Suzie Sudarman, mengungkap kenapa Donald Trump mendapat simpati dan dukungan dari rakyat Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Pada pekan lalu Trump menjadi korban penembakan yang terjadi di Butler, Pennsylvania. Beberapa pengamat mengungkap kejadian itu membuat popularitas Trump naik dan sangat berpeluang mengalahkan Joe Biden pada pemilu November mendatang.
Naiknya dukungan terhadap Trump sebenarnya telah terlihat sejak debat pada 28 Juni 2024. Sejumlah media di AS menyebut, Trump banyak menebar kebohongan tapi penampilan Biden yang mengecewakan membuat dukungan tetap mengalir pada capres Partai Republik itu.
Capres Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump menghadiri hari pertama Konvensi Nasional Partai Republik 2024 di Fiserv Forum, Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, Senin (15/7/2024). Foto: Mike Segar/ REUTERS
Pada survei yang dirilis oleh The Economist Kamis (18/7), Trump unggul dari Biden. Trump mendapat 46 persen sedangkan Biden 44 persen dukungan.
Suzie menjelaskan, Trump bisa mendapat dukungan karena warga AS pada dasarnya suka elemen virtual. Itu yang dilakukan Trump demi mendulang dukungan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata Suzie, Trump punya modal besar sebagai eks host acara ternama di AS, The Apprentice. Trump juga kerap tampil di berbagai film atau acara tv populer lainnya di AS.
"Kelemahan dari sistem Amerika, karena suka celebrity, suka virtual elements, ya. Akhirnya mereka (pihak Trump) mudah berbohong, mudah menciptakan fictions ya," kata Suzie dalam podcast Diptalk: Kupas Konspirasi Penembakan Trump, Untungkan Siapa? di kanal YouTube kumparan.
Bahkan. Suzie menegaskan rakyat AS sudah sulit sekali memahami apa saja kebohongan yang dilakukan Trump. Lantaran, warga AS menghabiskan waktunya untuk bekerja dibanding riset latar belakang atau omongan para politikus hingga capres.
"Masyarakat Amerika kebanyakan nonton Marvels movie. Captain America is here," kata Suzie.
ADVERTISEMENT
"Itulah kalau misalnya masyarakat itu tersihir oleh siaran-siaran TV, movies dan segala macam, memang mudah untuk jatuh hati kepada kesan-kesan yang demikian," pungkas dia.