Suka Cita Penumpang KRL Menyambut Dibukanya Kembali Stasiun Pondok Rajeg

22 Oktober 2024 20:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KRL melintas di samping Stasiun Pondok Rajeg yang telah selesai dibangun, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/7/2024). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
KRL melintas di samping Stasiun Pondok Rajeg yang telah selesai dibangun, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/7/2024). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Stasiun Pondok Rajeg mulai kembali disinggahi KRL commuter line setelah direaktivasi sejak Sabtu (19/10). Stasiun ini sempat mati suri sejak 2006.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kondisinya saat ini?
Pantauan di lokasi pada Selasa (22/10, tampak para penumpang mulai memadati stasiun yang menampilkan perkebunan luas di area sekitar stasiun.
Setiap harinya, stasiun ini melayani kereta relasi Jakarta Kota-Nambo (PP) dengan jadwal kedatangan paling pagi pukul 04.41 WIB.
Pengoperasian kembali Stasiun Pondok Rajeg pun disambut sukacita oleh warga sekitar. Teguh, misalnya, pekerja kantoran di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, yang berumah di Jalan Cepit, Jatimulya, Cilodong.
Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg adalah harapan yang dinantikannya sejak wacana itu mulai digaungkan beberapa tahun lalu.
“Begini, kan, enak. Sudah dekat rumah, saya juga enggak lewat sana (Jalan Kartini) yang macetnya minta ampun.” kata Teguh saat diwawancarai.
Stasiun Pondok Rajeg. Foto: Aris Kristanto
Ia telah mengikuti berita terkait reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg sejak lama.
ADVERTISEMENT
“Ya, memang di sini kita harapannya besar. Malah saya dengar Pemda Depok mau bangun terminal tipe C di sini. Jadi lebih cakep lagi, tuh. Soalnya selama ini angkotnya (dari Stasiun Depok Baru) putus di Pasar Pucung, lalu orang sambung lagi naik (angkot) 72," ujar Teguh.
Senada dengan Teguh, calon penumpang lainnya, Maya, turut senang dengan aktifnya Stasiun Pondok Rajeg. Pasalnya, ibu yang sehari-hari bekerja sebagai sales di daerah Jakarta Barat itu akhirnya tak perlu lagi ke terminal ataupun stasiun di Pabuaran, Cibinong.
“Dulu, mah, saya biasanya naik bus buat kerja. Naik yang ke Grogol atau Kampung Melayu dulu dari Cibinong. Habis itu lanjut naik (transportasi) yang lain. Atau, ya, kalau pakai kereta naiknya dari (Stasiun) Cibinong terus turun di (Stasiun) Juanda.
ADVERTISEMENT
Imam dan Marlianah juga merasa senang lantaran kini ada stasiun yang hanya berlokasi kurang lebih satu kilometer dari tempat tinggal mereka di Perumahan Griya Pondok Rajeg. “Ya, jelas senang, sih. Ini (Stasiun Pondok Rajeg), kan, dekat banget dari rumah,” ujar Imam.
Stasiun Pondok Rajeg. Foto: Aris Kristanto
Namun, mereka sempat berharap stasiun itu bisa aktif lebih cepat. “Coba aja dari dulu ini (Stasiun Pondok Rajeg) beroperasi. Kalau begitu, kan, saya enggak perlu ke (Stasiun) Depok Lama,” sambung Imam, pensiunan Pegawai Negeri Sipil di Jakarta.
Sekilas Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg
Berlokasi di Pondok Rajeg, Cibinong, Kab. Bogor, stasiun Pondok Rajeg aktif kembali setelah mati total selama 18 tahun. Tercatat tahun 2006 adalah kali terakhir stasiun ini beroperasi.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, dari tahun 2000—2006, stasiun yang dibangun pada 1997 ini diperuntukkan bagi Kereta Rel Diesel (KRD) 2 gerbong. Setelahnya, kondisi stasiun menjadi terbengkalai dan bangunannya tampak memprihatinkan.
Rencana reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg sendiri dirancang oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sejak tahun 2020.
Ketika itu, pihak BPTJ mulai melakukan berbagai riset, mulai dari studi kelayakan hingga jaringan lalu lintas. Baru pada 2022, atau sekitar tujuh tahun usai dibukanya relasi Jakarta-Nambo untuk kereta penumpang, tahap konstruksi dilakukan dengan memakan biaya Rp27,9 miliar.
Adapun reaktivasi ini bertujuan untuk meminimalkan kepadatan penumpang yang biasa terjadi di Stasiun Citayam dan Stasiun Depok. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mengurai kemacetan lalu lintas di sekitar kedua stasiun tersebut.
ADVERTISEMENT