Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Suka Cita Rakyat Zimbabwe Usai Mugabe Mundur
22 November 2017 9:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Rakyat di seantero Zimbabwe tidak kuasa menyembunyikan kegembiraan mereka setelah Robert Mugabe menyatakan mundur dari kursi presiden pada Selasa (21/11). Warga turun ke jalan, berdansa, bernyanyi, merayakan berakhirnya kepemimpinan hampir empat dekade diktator itu.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah hari terbaik dalam hidup saya," kata seorang pria di ibu kota Harare, berteriak dari atas mobilnya, seperti diberitakan Reuters.
Suara terompet dan kembang api bersahut-sahutan setelah Mugabe dalam suratnya mengatakan "saya resmi mengundurkan diri". Kali ini, rakyat Zimbabwe benar-benar terpenuhi harapannya, tidak dikecewakan seperti sebelumnya.

Akhir pekan lalu, warga Harare sudah siap berpesta karena konon Mugabe akan segera mengumumkan pengunduran dirinya. Tapi ternyata tidak, Presiden berusia 93 tahun itu muncul di televisi hanya untuk menegaskan kepemimpinannya, mengatakan tidak akan tunduk pada tentara.
Kali ini, mimpi mereka jadi nyata.
"Saya sangat senang Mugabe sudah tidak ada, 37 tahun di bawah kediktatorannya bukan sebuah lelucon. Saya berharap Zimbabwe yang baru dipimpin oleh rakyat," kata warga Harare lainnya, Tinashe Chakanetsa, 18, kepada AFP.

Surat pengunduran diri Mugabe dibacakan oleh ketua parlemen Jacob Mudenda. Mugabe sendiri masih berada di kediaman presiden, dilaporkan bersama dengan istrinya, Grace.
ADVERTISEMENT
Sesaat setelah surat dibacakan, foto Mugabe langsung diturunkan dari ruang parlemen, sebuah aksi simbolis transisi kekuasaan.

Bendera-bendera Zimbabwe dikibarkan di jalan-jalan kota Harare, suara nyanyian para wanita terdengar lantang, kegembiraan bercampur dengan tangis haru. Lampu-lampu di pohon natal di Alun-alun Persatuan Afrika Harare dinyalakan.

Banyak di antara warga yang mengaku tidak percaya Mugabe benar-benar lengser. "Ini mengejutkan, pria itu sangat, sangat kuat," kata seorang tukang cukur, Wright Chirombe, yang turut merayakan di jalan.
Tidak sedikit yang membawa poster Emmerson Mnangagwa, calon penerus Zimbabwe. Ada juga yang menggadang foto Constantino Chiwenga, panglima militer Zimbabwe yang memimpin kudeta terhadap Mugabe pekan lalu.

Mugabe tumbuh dari pemimpin yang dielukan rakyat menjadi sosok yang ditakuti. Memimpin sejak Zimbabwe merdeka tahun 1980, Mugabe membawa negara itu ke dalam keterpurukan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 37 tahun jadi presiden, Amnesty International mencatat ada puluhan ribu orang penentang pemerintah yang dibunuh, disiksa, atau dihilangkan paksa.
"Saya gembira. Saya sangat menderita di bawah pemerintahan Mugabe," kata Maria Sabawu, pendukung oposisi Gerakan Perubahan Demokrasi (MDC) yang kehilangan jarinya ketika bentrok pada pemilu 2008.
Pada pemilu 2008, Mugabe kalah dari Morgan Tsvangirai namun dia menganulir hasil penghitungan suara.