Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sukmawati Peluk Agama Hindu, Apakah Kader PNI Marhaenisme Beri Dukungan?
26 Oktober 2021 22:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum PNI Marhaenisme, Sukmawati Soekarnoputri, memutuskan pindah agama dari Islam dan Hindu.
ADVERTISEMENT
Lalu apakah kader PNI Marhaenisme se-Indonesia mendukung keputusan Sukawati?
Sukmawati tak menjawab pertanyaan tersebut dengan lugas. Ia menuturkan, dirinya mulai tekun belajar Hindu agama Bali saat safari politik PNI Marhaenisme, terutama di Pulau Dewata.
Ia turut dibantu Arya Wedarkana, anggota loyalis PNI Marhaenisme di Bali.
"Cara sembahyang Hindu Bali lebih bisa meresap di jiwa Ibu, itu lah karena kunjungan kerja dan memang seorang Arya religius dan sering mampir ke pura setiap kunjungan kerja (dan safari) politik PNI, waktu itu memperkenalkan PNI," kata Sukmawati di Sukarno Center, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Selasa (26/10).
Sukmawati mengaku bangga atas kinerja PNI Marhaenisme Bali. Menurutnya, kinerja Arya Wedakarna patut diacungi jempol dibandingkan kinerja PNI di antara 34 provinsi se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Setelah hentinya (Arya Wedarka menjabat ketua) PNI tahun 2014 Tapi prestasi 34 provinsi itu Bali paling jempol. Jadi, saya bangga dan saya berterima kasih kepada Dokter Arya Wedakarna, dia pemuda cerdas," kata dia.
Sukmawati sejak usia muda telah mencintai agama Hindu. Ia tak pindah agama demi rasa toleransi dan menghormati bapak-ibunya, Sukarno-Fatmawati serta suaminya, Muhammad Hilmy Syarief yang beragama Islam.
Di usia yang ke-70 tahun, setelah keluarga dekatnya telah tiada, Sukmawati memutuskan pindah agama.
------
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com . Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.