Sultan Qaboos University Oman Minati Peneliti Indonesia

6 Mei 2017 11:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Warek Riset&Pascasarjana Sultan Qaboos University (Foto: Dok KBRI Muscat)
zoom-in-whitePerbesar
Warek Riset&Pascasarjana Sultan Qaboos University (Foto: Dok KBRI Muscat)
Sultan Qaboos University (SQU) meminati peneliti-peneliti dari Indonesia untuk berbagai bidang penelitian yang tengah menjadi fokus Oman saat ini. Bidang-bidang itu antara lain ketahanan pangan, energi terbarukan, nanoteknologi, pengolahan laut, usaha kecil dan menengah, serta pendidikan.
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor Bidang Riset dan Pascasarjana Dr. Rahma Al Mahrooqi mengemukakan hal itu dalam pertemuan dengan Delegasi Universitas Pertamina di ruang kerjanya, demikian rilis seperti yang disampaikan KBRI Muscat, Sabtu (6/5).
Kedua pihak berpandangan bahwa beberapa sektor penelitian dapat membawa manfaat bersama, misalnya pengembangan energi terbarukan dan pengolahan laut, hasilnya kelak dapat berguna bagi kedua negara.
Saat ini sudah ada tiga dosen asal Indonesia yang bekerja di SQU, yakni dua dosen sebagai pengajar tetap dan satu dosen sebagai pengajar tamu di kampus tersebut.
Pihak SQU mengharapkan agar lebih banyak dosen dan peneliti Indonesia datang ke Oman dan menjadi bagian dari proyek-proyek penelitian yang tengah difokuskan negaranya.
Delegasi Universitas Pertamina berkunjung ke Oman selama 3 hari untuk menjajaki kerjasama dengan sejumlah institusi pendidikan setempat, dipimpin oleh Rektor Prof. Akhmaloka, didampingi Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama Budi Soetjipto.
ADVERTISEMENT
Selain mengunjungi SQU, delegasi Universitas Pertamina juga menyambangi Universitas Sohar dan German University of Technology (GUTech) serta Petroleum Development Oman (PDO), perusahaan migas nasional Oman.
Dalam pertemuan dengan kedua universitas, masing-masing pihak sepakat untuk menjalin kerjasama lebih lanjut dalam bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama.
Sementara itu, salah seorang pejabat Petroleum Development Oman yang ditemui UP juga telah menyatakan keinginan kuat untuk merintis kerjasama dengan UP dengan melibatkan pula perguruan tinggi seperti SQU.
Oman merupakan negara yang selama ini bergantung pada minyak bumi. Namun sejak merosotnya harga minyak mentah dunia dalam beberapa tahun terakhir ini, negara tersebut mulai mencanangkan diri untuk melepas ketergantungan pada sektor migas.
Oleh karena itu, pemerintah Oman mengarahkan institusi-institusi pendidikan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian untuk mulai mengeksplorasi bidang-bidang lain yang potensial dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Laporan reporter Edi Santosa