Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sumarsono: Ada Unsur Politik di Balik Pemasangan Spanduk Provokatif
14 Maret 2017 18:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Pemprov DKI Jakarta telah menurunkan sebanyak 266 spanduk provokatif termasuk yang berbau SARA di sejumlah wilayah di Ibu Kota. Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono alias Soni mengatakan terdapat unsur politik dalam pemasangan spanduk-spanduk tersebut.
ADVERTISEMENT
"Semua langkah itu pasti ada unsurnya, ya unsurnya kalau menjelang pilkada kalau bukan politik, unsur apa?," ujar Soni di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/3).
Soni menduga ada pihak yang memanfaatkan masa kampanye putaran dua pilgub DKI untuk menebar provokasi SARA. Namun ia mengaku belum mengidentifikasi motif politik di balik pemasangan spanduk-spanduk tersebut.
"Mau kampanye barang, jual barang apa yang mau dijual, wong itu emang provokasinya SARA, itu unsurnya pasti juga unsur politik, Pertanyaannya politik mana? Itu yang belum kita bisa definisikan," kata Soni.
Soni menambahkan, pihak kepolisian dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga telah bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Jika spanduk-spanduk yang terpasang itu menjurus ke urusan pidana, menurut Soni, polisi akan langsung bertindak.
ADVERTISEMENT
"Kepolisian pasti akan mengamati, mencermati dan melihat ini dalam perspektif pengamanan, intelijen yang pasti ada. Jadi masing-masing akan mengamati dan seluruh kepala wilayah (wali kota) dan bupati dan jajaran ke bawah, camat, lurah, saya minta untuk mencermati masalah ini dan membantu menurunkan spanduk-spanduk itu," katanya.

Hingga saat ini Soni belum bisa memastikan siapa oknum yang terlibat dalam pemasangan alat peraga tersebut. Ia berharap oknum pelaku menghentikan pemasangan spanduk itu.
"Ya kami bukan bicara oknum, di manapun ada spanduk yang terpasang, pasti ada orang yang memasang. Dan saya kira se-Jakarta kan jumlahnya masih banyak, ya penggeraknya yang tidak kami ketahui," kata Soni.
"Siapapun juga saya yakin bahwa yang menggerakkan ini mungkin secara pribadi, saya minta supaya menghentikan langkah langkah ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
