news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sumedang Sukses Tekan Angka Stunting, Jokowi Minta Daerah Lain Tiru

2 Januari 2023 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/1/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/1/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi siang ini memimpin rapat terbatas (ratas) terkait Percepatan Penanganan Stunting melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Hadir dalam kesempatan itu Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Dony karena kabupaten yang dipimpinnya dianggap berhasil menangani stunting.
“Bapak presiden secara spesifik mendapat informasi bahwa Sumedang merupakan salah satu kabupaten yang baik penerapan SPBE-nya dan menggunakan SPBE ini sebagai basis data untuk menurunkan stunting. Sehingga Pak Bupati diminta memaparkan apa yang sudah dilakukan oleh Beliau,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/1)
Di kesempatan yang sama, Bupati Sumedang, menuturkan, dalam ratas tersebut ia menyampaikan best practice berkaitan dengan penanganan stunting yang dilaksanakan Kabupaten Sumedang.
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
Di Sumedang, penurunan angka stunting cukup tinggi. Dari baseline 2018 di kisaran 32,2 persen, menurun tajam pada tahun 2022 di angka 8,27 persen.
“Apa yang kami lakukan? Intinya kami menggunakan teknologi sebagai tools yaitu sistem pemerintahan berbasis elektronik, kami mempunyai platform namanya simpati, sistem pencegahan stunting berintegrasi. Dalam platform ini bagaimana seluruh stakeholder bisa paham bagaimana cara mengatasi stunting,” beber Dony.
ADVERTISEMENT
Kedua, menurutnya seluruh stakeholder diminta memahami bagaimana menggunakan aplikasi simpati. Sebab, setiap bulan penimbangan balita, posyandu menginput data: lingkar kepala, berat badan serta tinggi badan.
“Kemudian di setiap desa itu nanti ada berbagi kendalanya. Jadi platform ini ada data spasial kewilayahan, mana kecamatan desa tertinggi stunting, yang kedua data statistic. Ada by name by addressnya, siapa yang stunting, kemudian ada analitiknya bagaimana tiap desa itu stuntingnya karena apa,” urai Dony.
Lebih jauh, Dony menekankan, dalam sebuah perubahan pasti tidak terlepas dari people (warga), kemudian proses dan terakhir teknologinya.
“Kami sudah lakukan itu. dan tentunya SPBE tidak hanya urusan teknologi semata, tapi SPBE berkaitan dengan e-governance, berkaitan dengan people dan good governance lnya. Di sinilah bagaimana setiap pemimpin harus bisa mengorkestrasi, memobilisasi dan mengorkestrasi seluruh komponen untuk bersama-sama menangani stunting,” tandas Dony.
ADVERTISEMENT