Sumur di Wilayah Cianjur Ini Mengering, Warga Terpaksa Pakai Air Kubangan

4 September 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Kampung Leuwi Urug memakai air kubangan. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga Kampung Leuwi Urug memakai air kubangan. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Kampung Leuwi Urug, Desa Rahong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis air bersih sejak 3 bulan terakhir dampak kemarau.
ADVERTISEMENT
Seorang warga setempat, Henti (25 tahun), mengatakan bahwa kemarau ini membuat sumur-sumur mengering.
Untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK), kata Henti, warga memanfaatkan air kubangan di aliran Sungai Cilaku yang kondisinya juga surut.
"Tak jarang ada juga warga yang memanfaatkan air kubangan di sungai untuk kebutuhan memasak dan minum. Karena terpaksa, kalau beli air galon isi ulang kan nambah pengeluaran dapur lagi," kata Henti kepada wartawan, Rabu (4/9).
Warga Kampung Leuwi Urug memakai air kubangan. Foto: Dok. kumparan
Meski sadar akan risiko kesehatan, lanjut Henti, warga mengaku tidak punya pilihan lain karena tidak ada sumber air lain yang tersedia.
Warga Kampung Leuwi Urug memakai air kubangan. Foto: Dok. kumparan
Henti berharap ada respons cepat dari pemerintah terkait krisis air bersih yang terjadi setiap musim kemarau.
"Selain bantuan air bersih yang sangat mendesak, warga meminta agar dibuatkan sumur bor untuk keperluan MCK di lingkungan kami," ucapnya.
Warga Kampung Leuwi Urug memakai air kubangan. Foto: Dok. kumparan
Warga lainnya, Irwan (31), menyebutkan bahwa bencana kekeringan dan krisis air bersih yang tengah melanda lingkungannya diperparah dengan jebolnya bendungan di aliran Sungai Cilaku.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut mengakibatkan irigasi pertanian tidak mendapat pasokan air sehingga berdampak pada sumur-sumur warga yang mengering.
"Saat ini, hampir seluruh warga kampung tergantung pada kubangan air di sungai untuk memenuhi kebutuhan mandi, mencuci, dan kakus. Kondisi airnya sangat tidak layak, tapi warga terpaksa," imbuh Irwan.