Sunan Kuning Semarang, Makam Ulama yang Tergerus Ketenaran Lokalisasi

23 Juni 2019 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di sekitar Makam Soen An Ing atau Sunan Kuning yang terletak di Jalan Sri Kuncoro 1 RT 6 RW 2 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di sekitar Makam Soen An Ing atau Sunan Kuning yang terletak di Jalan Sri Kuncoro 1 RT 6 RW 2 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Soen An Ing --atau yang oleh orang Jawa pelafalannya diubah menjadi Sunan Kuning-- bukanlah sosok fiktif. Meski namanya kini lebih dikenal sebagai tempat lokalisasi di Kota Semarang, namun semasa hidupnya ulama asal China itu ikut berjasa menyebarkan agama Islam di Jawa, terutama di Kota Lumpia.
ADVERTISEMENT
Menurut juru kunci makam Sunan Kuning, Bambang alias Ki Sentun Kusumo (52), sosok yang juga dikenal sebagai Raden Mas Garendi ini dikenal sebagai sosok yang gagah dan loyal. Bahkan, sekitar tahun 1740-an, Sunan Kuning juga ikut turun membantu pemberontakan Jawa-Tionghoa melawan VOC di Pati, Jawa Tengah.
Atas jasanya, masyarakat keturunan Tionghoa yang berada di Jawa lalu memberikan penghormatan dengan memugar makam Sunan Kuning. Setiap bulan Ramadhan dan bulan 10, makam ini selalu ramai para peziarah.
"Nah, orang Tionghoa kan selalu mengingat leluhur dan berusaha menjaga budaya, yang punya rejeki lalu memugar makamnya ini sampai bentuknya seperti sekarang," jelas Bambang.
Suasana di sekitar Makam Soen An Ing atau Sunan Kuning yang terletak di Jalan Sri Kuncoro 1 RT 6 RW 2 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Sayang, saat ini makam Sunan Kuning ini justru diidentikkan dengan lokalisasi. Apalagi, bangunan makam yang terletak d Jalan Sri Kuncoro 1 RT 6 RW 2 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat hanya berjarak sekitar 100 meter dari pusat lokalisasi.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, bukannya dikenal soal ketokohannya, masyarakat sekitar justru lebih mengingat Sunan Kuning sebagai lokalisasi. Padahal menurut Bambang, masyarakat Kota Semarang perlu memahami sejarah Sunan Kuning.
"Saya sedang berusaha, mengumpulkan data-data, menyusun silsilah Raden Mas Garendi ini. Nanti akan saya sampaikan ke Pemerintah. Karena di sini justru malah lebih dikenal orang luar daripada warga Semarangnya. Kita kan harus uri uri budaya," tutur Bambang.
Suasana di sekitar Makam Soen An Ing atau Sunan Kuning yang terletak di Jalan Sri Kuncoro 1 RT 6 RW 2 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Pemandangan di sekitar makam sebenarnya tidak terlalu menyeramkan. Di bagian belakang makam Sunan Kuning, pemandangan Kota Semarang bagian barat bisa dilihat dengan jelas.
"Kalau pagi duduk di pelataran makam bisa lihat pemandangan Gunung Ungaran jelas sekali. Suasana di sini sejuk, jauh dari ingar bingar lokalisasi," kata dia.
Di kompleks itu terdapat tiga bangunan yang kental dengan warna bangunan Tionghoa, kuning keemasan dan merah. Namun, atap yang menyerupai joglo membuat bangunan ini masih terasa aksen Jawa-nya.
ADVERTISEMENT
Bangunan pertama, merupakan makam Sunan Kuning, sedangkan bangunan kedua merupakan makam dua sahabat Sunan Kuning, yaitu Sunan Kali dan Sunan Ambarawa. Di makam Sunan Kuning, juga diletakkan pusaka yang selalu mendampinginya semasa hidup.
"Di makam Sunan Kuning ini besar, tapi yang dimakamkan tidak hanya Sunan Kuningnya saja, disampingnya ada sejumlah pusaka yang selalu menemani semasa hidup Sunan Kuning ikut dimakamkan," pungkasnya.