Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![Sungai Citarum Tercemar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1505906194/ouoyzlavcd4x6qa5p72v.jpg)
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro hari ini bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, guna membahas masalah pencemaran Sungai Citarum.
ADVERTISEMENT
Ditemui usai rapat selesai, Bambang mengungkapkan Sungai Ciliwung yang tercemar limbah bertahun-tahun itu akan segera direvitalisasi.
"Rapat tadi intinya nanti Pak Menko yang menyampaikan (akan) merevitalisasi Sungai Citarum, menggunakan road map yang sudah disiapkan,” ucap Bambang di Gedung Kemenko Kemaritiman, Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Kamis (11/1).
![Sungai Citarum Tercemar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1505906195/mj6rzwxh62jh7xoevanh.jpg)
Bambang masih enggan menjelaskan perihal sumber pendanaan rencana revitalisasi tersebut. Namun sebelum proyek revitalisasi dilakukan, kata dia, pemerintah akan lebih dahulu untuk segera menangani Sungai Citarum yang tercemar.
Jika kondisinya sudah memungkinkan, maka revitalisasi bisa segera dikerjakan. “Ya kita lihat dulu saja, yang penting sekarang yang win-win ini diselesaikan, langsung sekarang penanganan pencemarannya,” imbuhnya.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), pejabat Kementerian Keuangan, serta Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Aher mengaku senang pemerintah pusat memberikan perhatian yang cukup besar kepada Sungai Citarum.
“Sekarang Alhamdulillah. Saya sebagai gubernur selama 10 tahun, baru kali ini sepanjang hayat di kandung badan, seluruh pihak terlibat,” ujar Aher.
Adapun pihak-pihak yang terlibat mengatasi masalah tersebut antara lain pihak Pemprov Jawa Barat, Kementerian Pertanian, Bappenas, Kemenperin hingga Kementerian PUPR.
Aher menjelaskan, ada tiga solusi yang ditawarkan untuk merevitalisasi Sungai Citarum. Pertama, tindakan non struktural berupa normalisasi hutan di sekitar hulu sungai, dengan cara mengatur hidrologi air ke puluhan hektare hutan di sekitar sungai untuk mencegah banjir.
Solusi yang kedua, lanjut Aher, adalah perbaikan struktural Sungai Citarum dengan pengerukan dan penanggulangan sampah.
ADVERTISEMENT
“Citarum memang harus segera dirawat. Saat ini kan sudah penuh dengan sedimentasi. Kegiatan struktural yang ada saat ini apa manfaatnya? Berapa lama bisa bertahan kalau dari hulu ke hilir dialiri terus sedimentasi dan erosi?,” jelas Aher.
![Aher ketika dijumpai pers. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1488271972/v4xitzqp89jqmfgnrcd4.png)
Dan solusi yang ketiga, adalah mengubah kebiasaan masyarakat, peternak, perumahan, pertanian, dan industri untuk tidak lagi membuang limbah di Sungai Citarum. “Jangan apa-apa buang ke sungai,” imbuh Aher.
Aher menambahkan, pabrik penyumbang limbah terbesar ke Sungai Citarum terutama industri tekstil. “Mereka enggak punya IPAL (industri pengolah air limbah),” tutupnya.