Sungai Citarum bak Pulau Sampah, Nurani Warga Belum Terketuk untuk Sadar

13 Juni 2024 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi saat ini Pelabuhan Cikaobandung yang sudah tidak aktif menjadi jalur perdagangan. Foto: Rubby Jovan/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi saat ini Pelabuhan Cikaobandung yang sudah tidak aktif menjadi jalur perdagangan. Foto: Rubby Jovan/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, bak 'Pulau Sampah'.
ADVERTISEMENT
Saat kumparan melintas, Kamis (13/6), bau busuk langsung menyeruak ke hidung.
Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat Wahyudin Iwang mengatakan kondisi sungai Citarum belakangan ini begitu memprihatinkan.
Soal Nurani Masyarakat
Iwang menyebut masalah terkrusial adalah di kesadaran masyarakat. Mereka masih menganggap Sungai Citarum tempat pembuangan.
“Masyarakat masih menganggap sungai atau anak sungai itu sebagai media atau tempat membuang sampah,” katanya saat dihubungi.
Katanya, nurani masyarakat belum terketuk. Kesadaran tak membuang sampah ke sungai tak terbentuk.
"Bicara soal perilaku itu belumlah sampai mendasar sampai mengetuk hati nurani publik bahwa sungai dan anak sungai itu bukanlah media untuk membuang sampah," tutur dia.
Iwang menambahkan, dari data yang ada, sampah di DAS Citarum Batujajar ini berasal dari rumah tangga.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita sekarang melihat potret saat ini, salah satunya yang di Batujajar, memang tampak itu sampah rumah tangga atau sampah domestik, ya. Yang tentu itu adalah sampah yang dikeluarkan masyarakat," ungkapnya.
Petugas dengan menggunakan perahu kayu membersihkan sampah plastik yang mengendap di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Ketidakseriusan Pemerintah
Di sisi lain, pemerintah juga belum terlihat serius mengatasi ini. Selain kesadaran masyarakat rendah, pemerintah daerah dinilai kurang peduli.
"Yang kami simpulkan pada catatan Hari Citarum saat itu, sampah domestik ini tidak dapat terhindarkan karena pemerintah tidak membangun TPST tingkat kecamatan," tutur Iwang.
Salah satu buktinya adalah ketika pemerintah membolehkan masuknya limbah food loss ke TPA Sarimukti.
Food loss adalah sampah makanan yang berasal dari bahan pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan atau makanan yang masih mentah namun sudah tidak bisa diolah menjadi makanan dan akhirnya dibuang.
ADVERTISEMENT
Namun, kata Iwang, di sisi lain pemerintah tidak menyediakan tempat sampah khusus dengan skema 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Sungai sepanjang 279 km tersebut membentang di 13 kabupaten/kota. Mulai dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, Kabupaten Bogor, hingga Kabupaten Bekasi.