Sungai Citarum Meluap, Ribuan Rumah di Kabupaten Bandung Terendam Banjir

25 November 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan perahu karet untuk menuju rumah saat banjir melanda Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/11/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan perahu karet untuk menuju rumah saat banjir melanda Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/11/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ribuan rumah di Kabupaten Bandung terendam banjir. Pemicunya karena intensitas hujan yang tinggi dan air Sungai Citarum meluap hingga ke permukiman warga.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (25/11), banjir terjadi sejak Kamis pekan lalu.
Desa terdampak banjir antara lain Desa Bojongsari, Bojongsoang, Tegaluar, Dayeuhkolot, Citeureup, Rancamanyar, Sukamukti, dan Desa Sumbersari. Ketinggian muka air bervariasi antara 30-150 meter.
Laporan dari BPBD Kabupaten Bandung mencatat jumlah warga terdampak akibat kejadian ini sebanyak 3.976 Kepala Keluarga (KK) atau 11.082 jiwa.
Dampak banjir yang menimpa pemukiman di Kabupaten Bandung, Senin (25/11/2024). Foto: Dok. Istimewa
Dampak banjir yang menimpa pemukiman di Kabupaten Bandung, Senin (25/11/2024). Foto: Dok. Istimewa
Foto udara kondisi banjir yang melanda Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/11/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Penjaga sekolah berusaha membuang air yang menggenangi lorong sekolah karena terdampak banjir di SMPN 1 Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/11/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Sedikitnya 236 KK atau 707 jiwa terpaksa mengungsi di 10 titik pengungsian berupa masjid, sekolah, dan kantor desa terdekat.
Berdasarkan informasi dari Badan SAR Kabupaten Bandung, tim pencarian dan pertolongan masih melakukan pencarian satu warga yang diduga hilang terseret arus.
"Hasil kaji cepat sementara melaporkan kerugian materil yaitu 1.169 unit rumah terendam banjir, tiga unit rumah rusak berat, dua unit fasilitas ibadah terdampak, dan satu unit gudang terdampak," jelas Abdul Muhari.
ADVERTISEMENT
Hingga Senin pagi, BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan asesmen di lapangan dan mendistribusikan bantuan makanan, sembako, dan logistik untuk warga terdampak.
Pemerintah daerah setempat mengupayakan percepatan penanganan darurat ini dengan upaya penyedotan genangan. Meskipun demikian, rencana ini akan dilaksanakan dengan melihat perkembangan cuaca.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kabupaten Bandung Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah di Kabupaten Bandung
Selain banjir, BPBD Kabupaten Bandung turut mencatat beberapa kejadian tanah longsor dan pergeseran tanah pada Minggu (24/11).
Longsor terjadi akibat dipicu hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey. Tiga rumah terdampak dengan amblasnya tanah di teras rumahnya.
ADVERTISEMENT
Lokasi lain terdampak longsor terjadi di Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenyan. Satu rumah ambruk tertimpa material tanah di tebing sebelah rumah.
Wilayah terdampak longsor lainnya berada di Desa Girimulya di Kecamatan Pacet, Desa Neglasari di Kecamatan Banjaran, Desa Sukamaju di Kecamatan Majalaya, Desa Sadu di Kecamatan Soreang, dan Desa Mekarsari di Kecamatan Pacet.
Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan Surat Keputusan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung dengan Nomor 300.2.1/KEP.682-BPBD/2024 terhitung mulai tanggal 23 November sampai 6 Desember 2024.
BNPB mengimbau warga Kabupaten Bandung untuk waspada saat memasuki musim penghujan saat ini. Selain banjir, Kabupaten Bandung Barat turut berpotensi bencana hidrometeorologi basah seperti tanah longsor dan angin kencang.
Sebagai langkah mitigasi, warga dapat memeriksa kondisi rumah seperti rangka atap dan memastikan tidak ada rekahan pada tembok, serta memangkas dahan pohon yang sudah terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
"Untuk warga yang bermukim di wilayah tebing, BNPB mengimbau untuk selalu waspada jika turun hujan deras lebih dari satu jam. Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi tanah longsor," jelas Abdul Muhari.