Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sungai di Serang Dipenuhi Sampah Sepanjang 500 Meter hingga Muara Teluk Banten
17 Juli 2024 15:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebuah sungai di Kampung Kebalikan, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, dipenuhi tumpukan sampah sepanjang hampir 500 meter hingga ke muara Teluk Banten.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan di lokasi, pemandangan tak sedap itu didominasi oleh sampah rumah tangga. Akibatnya, sungai pun mengalami pendangkalan dan penyempitan hingga mengeluarkan bau tak sedap.
Warga setempat, Jenab, menyebut lingkungan sekitarnya kerap dilanda banjir bila hujan melanda. Hal itu lantaran aliran air sungai tersendat oleh tumpukan sampah.
Menurutnya, kondisi tumpukan sampah di sungai sudah berlangsung sejak belasan tahun silam tanpa adanya solusi yang diberikan oleh pemerintah bagi warga yang tinggal di bantaran sungai.
"Sekarang kalau hujan sering banjir, sampai ke rumah saya, sedengkul (tingginya). Ditambah ada (banjir) rob juga," kata Jenab ditemui di kediamannya, Rabu (17/7).
Tak hanya itu, diakui Jenab, kondisi sungai yang dipenuhi sampah turut berimbas kepada tambak ikan milik warga yang berada tak jauh dari pinggiran sungai.
ADVERTISEMENT
Jenab mengatakan, kondisi tumpukan sampah di sungai pun membuat sejumlah warga di lingkungan sekitarnya kerap terserang berbagai penyakit, mulai dari gatal-gatal hingga demam berdarah (DBD).
"Duh, banyak (yang kena penyakit), ada yang gatal-gatal, ada DBD, dan penyakit lainnya," kata dia.
Ulah Masyarakat
Meski begitu, ia tak menampik bahwa tumpukan sampah di sungai disebabkan oleh ulah masyarakat di lingkungan sekitarnya. Bahkan menurutnya, warga di kampung lain juga turut andil membuat tumpukan sampah di sungai karena kerap membuang sampah sembarangan.
Jenab mengatakan, warga setempat sudah berulang kali meminta bantuan kepada pemerintah desa, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, hingga Wakil Presiden Ma'ruf Amin, guna mengangkut sampah yang menumpuk. Namun, gayung tak juga bersambut.
ADVERTISEMENT
"Sudah diusulkan, tapi belum ditangani, segitu aja (numpuk). Dulu ngusulin ke Kepala Desa. Itu Pak Ma'ruf Amin juga sering ke sini, sering main ke pantai, sama Bupati juga sudah tahu, tapi nggak direspons-respons," jelas Jenab.