Superyacht Oligarki Rusia yang Disita AS Tiba di Teluk San Diego

28 Juni 2022 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi superyacht. Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi superyacht. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Superyacht senilai USD 325 juta (Rp 4,8 triliun) yang disita oleh Amerika Serikat (AS) dari oligarki Rusia telah tiba di Teluk San Diego pada Senin (27/6/2022).
ADVERTISEMENT
Mengibarkan bendera AS, kapal Amadea sepanjang 106 meter itu berlayar melewati kapal induk USS Midway menuju Jembatan Coronado. Amadea berlabuh usai perjalanan sejauh 8.047 kilometer.
"Amadea akan tetap dalam pengawasan pemerintah AS," jelas Kementerian Kehakiman AS, dikutip dari Associated Press, Selasa (28/6/2022).
Biro Investigasi Federal (FBI) AS menemukan hubungan Amadea dengan oligarki Rusia, Suleyman Kerimov. Kapal tersebut lantas menjadi target Satuan Tugas KleptoCapture.
Satgas itu diluncurkan guna menyita aset oligarki Rusia. Inisiasi AS itu merupakan tekanan terhadap Rusia agar mengakhiri perang di Ukraina.
AS mengatakan, Kerimov diam-diam membeli kapal itu pada 2021. Dia melakukan pembelian tersebut melalui berbagai perusahaan cangkang.
Eclipse superyacht yang terkait dengan oligarki Rusia Roman Abramovich, berlabuh di Marmaris, Turki, Selasa (22/3/2022). Foto: Yoruk Isik/Reuters
AS kemudian memenangkan pertempuran hukum di Fiji untuk menyita kapal itu pada awal Juni.
ADVERTISEMENT
Superyacht berbendera Kepulauan Cayman tersebut berhenti di Pelabuhan Honolulu dalam perjalanan ke daratan AS.
"Keberhasilan penyitaan dan pengangkutan Amadea tidak akan mungkin terjadi tanpa kerja sama luar biasa dari mitra asing kami dalam upaya global untuk menegakkan sanksi AS yang dijatuhkan sebagai tanggapan atas perang Rusia yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan di Ukraina," tutur Kementerian Kehakiman AS.
Sebelum menjadi salah satu oligarki terkaya di Rusia, Kerimov merupakan ekonom era Soviet. Dia meraup kekayaan dengan membeli aset energi dan saham utama di bank-bank Rusia setelah jatuhnya Uni Soviet.
Pemerintah AS juga menjatuhkan sanksi terhadap pria berusia 56 pada 2018. Sebab, dia diduga melakukan pencucian uang dan gagal membayar pajak ratusan juta dolar.
ADVERTISEMENT
AS turut menuduhnya mendukung Pemerintah Rusia saat mencaplok Semenanjung Krimea.