Suporter Persija Memaksa Masuk ke GBK, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

9 Desember 2018 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aparat menghadang Jak Mania yang memaksa masuk area GBK. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aparat menghadang Jak Mania yang memaksa masuk area GBK. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suporter yang ingin menonton pertandingan Persija Jakarta melawan Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno mulai rusuh, Minggu (9/12) sore. Mereka memaksa masuk ke dalam area stadion padahal pintu gerbang sudah ditutup dan pertandingan sudah berjalan satu babak. Polisi yang ingin membubarkan massa sampai menembakkan gas air mata untuk menghentikan aksi para suporter Persija tersebut.
ADVERTISEMENT
Massa di gerbang Gelora Bung Karno yang menghadap Jalan Asia Afrika mulai meminta masuk sejak babak pertama pertandingan Liga 1 itu berakhir, sekitar 15.44 WIB. Awalnya mereka hanya berteriak agar gerbang itu dibuka.
Belakangan massa mulai mendorong pagar GBK. Beberapa di antaranya ada yang mencoba memanjat pagar. Mereka mengabaikan imbauan polisi yang disampaikan dengan pengeras suara agar tetap tertib.
Akibat massa yang semakin tidak terkendali, sekitar 16.30 WIB, polisi menembakkan gas air mata. Tampak sekumpulan suporter itu agak menjauh dari pagar saat gas air mata mulai menyebar.
Setelah berupaya membubarkan massa yang mulai rusuh itu, polisi meminta mereka tidak memaksakan diri masuk ke kawasan GBK. Polisi menyebutkan ada tempat lain yang disediakan untuk menonton pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami dari pihak aparat sudah mengingatkan berkali-kali, panitia sudah menyediakan layar besar di Kemenpora. Silakan ke sana. Jika ada yang anarkis jangan salahkan kami bertindak sesuai undang-undang,” kata seorang polisi dari pengeras suara.
Hingga berita ini ditayangkan, sekumpulan suporter masih ada di depan gerbang GBK yang sempat terjadi aksi dorong itu. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak sebelum gas air mata ditembakkan.