Supratman: Prabowo Tak Intervensi Hakim, Hanya Titip Adil dan Bela Kaum Lemah

23 Februari 2025 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas ditemui di acara Pengayoman Run 2025 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, Minggu (23/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas ditemui di acara Pengayoman Run 2025 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, Minggu (23/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menegaskan tidak ada intervensi yang dilakukan Presiden Prabowo terhadap para hakim.
ADVERTISEMENT
Perintah Prabowo dalam pertemuan hakim pada Kamis (20/2) di Istana Merdeka Jakarta, hanya meminta mereka untuk adil dan membantu kaum yang lemah.
“Kemaren saya hadir waktu pertemuan dengan hakim. Beliau cuma menitipkan pesan kepada seluruh hakim, baik itu hakim agung maupun juga banding maupun tingkat pertama, beliau meminta supaya menegakkan keadilan, membela kaum lemah,” kata Supratman di GOR Soemantri Beodjonegoro, Jakarta Selatan pada Minggu (23/2).
“Enggak ada yang lain, karena kan beda kamar, enggak ada sama sekali singgung menyangkut intervensi, enggak ada,” tegas dia.
Katanya, Prabowo hanya ingin Mahkamah Agung mandiri dalam mewujudkan keadilan. Tidak boleh ada intervensi dalam bentuk apa pun.
“Tapi beliau pingin agar konstitusi Mahkamah Agung sebagai satu cabang kekuasaan dalam trias politika kita itu bisa mandiri dengan cara bagaimana mewujudkan keadilan yang memang merupakan harapan masyarakat,” pungkasnya.
Momen Presiden Prabowo hormat kepada para Hakim Agung, Rabu (19/2/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Sebelumnya, Menko Kumhamimipas, Yusril Ihza Mahendra, Prabowo secara khusus meminta bantuan para hakim untuk menegakkan hukum sebagai bagian dari dukungan atas kebijakan yang akan diambilnya.
ADVERTISEMENT
"Presiden meminta backup untuk menegakkan hukum dengan benar karena beliau akan mengambil satu langkah-langkah yang cukup, apa namanya, mungkin dari segi awam agak keras ya," kata Yusril Ihza Mahendra.
"Pak Presiden ini mengambil satu keputusan dan di-backup oleh dasar hukum yang kuat dan benar dan karena itu. Ya beliau mengatakan yang mohon juga ada kerja sama dari Mahkamah Agung untuk ya mem-backup langkah-langkah yang benar ini," ucap Yusril.