Surat Anak NTT untuk Jokowi: Tak Bisa Belajar Online, Internet dan Listrik Mati

23 Juli 2020 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemberdayaan Perempuan, Bintang Puspayoga saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta.  Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemberdayaan Perempuan, Bintang Puspayoga saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati berbicara soal hak-hak anak dalam diskusi BNPB bersama dua MC remaja, Ade dan Karolina. Karolina spesial dihadirkan karena ia mewakili teman-teman disabilitas.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya anak-anak mempunyai hal yang sama dengan orang dewasa. Anak-anak punya 4 hak dasar, yaitu hak hidup, hak tumbuh dan berkembang, hak dilindungi, dan gak untuk partisipasi," kata Menteri Bintang dalam diskusi khusus menyambut Hari Anak Nasional 2020, Kamis (23/7).
Bintang berharap anak-anak Indonesia dapat lebih berani dan proaktif lagi memperjuangkan hak-haknya. Karena, anak adalah aset bangsa untuk menentukan arah negara ke depannya.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga (kedua dari kanan) mengisi diskusi BNPB di Hari Anak Nasional 2020. Foto: Youtube/BNPB
Selain itu, Bintang juga berpesan kepada anak-anak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona.
"Kalau sudah melakukan protokol ini, kalian sudah jadi pahlawan COVID-19. Anak-anak harus jadi pelopor, ajak teman-teman semua jadi pahlawan COVID-19, kita akan mudah melawan pandemi ini," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Surat untuk Jokowi dari NTT
Menteri Bintang juga berkesempatan membacakan sebuah surat yang dituliskan oleh Janish, siswa kelas 8 di salah satu sekolah di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Surat itu ditujukan kepada Presiden Jokowi.
Dalam surat itu, Janish menceritakan berapa pandemi COVID-19 mengubah kehidupannya, baik itu pendidikan sekolah dan kesehariannya.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengisi diskusi BNPB di Hari Anak Nasional 2020. Foto: Youtube/BNPB
"Kami tidak bisa belajar online karena tidak semua orang tua punya HP android, jaringan internet tidak bagus, dan listrik beberapa bulan sudah tidak berfungsi lagi.
Bapak presiden yang terkasih, belajar di rumah itu sangat membosankan. Terkadang saya tak memahami pelajaran yang diberikan guru. Saya bersyukur punya orang tua berpendidikan, sehingga terkadang mereka membantu saya belajar. Tetapi bagaimana dengan teman-teman saya yang lainnya, yang tingkat pendidikan orang tuanya rendah dan menggantungkan pendidikan anaknya di sekolah dan guru?" tulis penggalan surat Janish untuk Jokowi yang dibacakan Menteri Bintang.
ADVERTISEMENT
Janish juga bercerita, sang adik yang baru berusia 5 tahun berdoa kepada Tuhan agar segera mengangkat virus corona, agar dia bisa bermain lagi bersama teman-temannya seperti sedia kala.
Presiden Joko Widodo (kanan) saat meninjau Bukit Waringin dan Kawasan Terpadu Marina di Labuan Bajo, NTT. Foto: Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas segala jenis bantuan yang diberikan kepada keluarganya.
"Dalam kesempatan ini, saya sangat berterima kasih pemerintah yang sudah memberikan bantuan buat kami anak sekolah lewat Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, bantuan sosial, dan bantuan lainnya di mana kami keluarga tidak mampu dapat membantu masyarakat untuk menyekolahkan anaknya lewat bantuan tersebut. Kami di NTT, khususnya di Sumba Timur banyak keluarga tak mampu.
Kiranya surat ini bapak bisa membacanya. Sekian dan terima kasih," tutup surat Janish.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona