Surat Cinta Cheng Lei, Jurnalis Australia yang Ditahan di China sejak 2020

11 Agustus 2023 18:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jurnalis Australia Cheng Lei saat di Beijing, China. Foto: Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis Australia Cheng Lei saat di Beijing, China. Foto: Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jurnalis berkewarganegaraan Australia yang mendekam di balik jeruji China, Cheng Lei, mengungkap bagaimana dirinya terisolir dari dunia luar sejak ditahan pada Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
Lei mengaku merindukan pemandangan alam yang sudah tidak dia lihat selama bertahun-tahun, tetapi yang paling dia rindukan adalah melihat kedua anaknya di Australia.
Dikutip dari Reuters, Cheng mencurahkan kerinduannya terhadap rumah dalam 'surat cinta' yang secara khusus dia tujukan kepada 25 juta warga negara asalnya.
'Surat cinta' itu didiktekan Cheng kepada staf konsuler yang mengunjunginya di dalam sel, kemudian dirilis oleh sang suami, Nick Coyle, pada Kamis (10/8).
"Di dalam sel saya, sinar matahari bersinar melalui jendela tetapi saya hanya bisa berdiri di dalamnya selama 10 jam dalam setahun," kata Cheng.
Wartawan Australia Cheng Lei. Foto: Nicholas Coyle/Reuters
"Saya belum pernah melihat pohon selama tiga tahun. Saya mengenang kembali setiap jalan setapak di hutan belukar, sungai, danau, pantai dengan berenang dan piknik serta matahari terbenam yang mempesona," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Saking besarnya rasa rindu Cheng terhadap kehidupan normalnya sebelum mendekam di balik jeruji, dia diam-diam mengenang nama-nama tempat yang pernah dia kunjungi atau lewati.
Cheng bercerita, kasurnya di penjara yang terisolir itu dijemur di bawah sinar matahari hanya selama dua jam setahun sekali. Dan ketika momen itu tiba, Cheng akhirnya merasa kehangatan di dalam gelapnya penjara.
"Saya meringkuk di dalam doona [selimut] dan membayangkan dipeluk oleh keluarga saya. Yang paling saya rindukan adalah anak-anak saya," tutur Cheng di penghujung suratnya.

Ditahan Tanpa Sebab yang Jelas

Kasus penahanan wanita kelahiran 1975 ini telah lama menuai kontroversi di kalangan masyarakat Australia. Dalam laporan BBC pada Mei 2023, dikatakan bahwa rincian tuduhan terhadap Cheng masih dirahasiakan dan sampai sekarang, dia belum divonis.
ADVERTISEMENT
Kemudian, The Guardian bulan lalu melaporkan Cheng telah menjalani persidangan tertutup pada 31 Maret 2022 di Ibu Kota Beijing atas tuduhan terkait pelanggaran keamanan nasional.
Belakangan ini Cheng dituduh membocorkan rahasia negara China kepada pihak asing, saat masih bekerja sebagai news anchor untuk stasiun televisi yang dikelola pemerintah Beijing.
Jurnalis Australia Cheng Lei saat di Beijing, China. Foto: Handout via REUTERS
Namun, tidak ada informasi resmi atau secara rinci terkait pelanggaran apa yang sebenarnya telah dilakukan Cheng dan berapa lama wanita ini harus mendekam di balik jeruji.
Pemerintah Canberra pun telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas nasib Cheng.
Terbaru, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan bahwa surat dari Cheng membuktikan rasa cinta dan kerinduan Cheng yang mendalam terhadap Australia.
ADVERTISEMENT
"Semua warga Australia ingin melihat dia bersatu kembali dengan anak-anaknya. Australia secara konsisten mengadvokasi Nona Cheng, dan meminta agar standar dasar keadilan, keadilan prosedural, dan perlakuan yang manusiawi dipenuhi untuk Nona Cheng," kata Wong.
Jurnalis Australia Cheng Lei saat di Beijing, China. Foto: Handout via REUTERS
Ada kemungkinan pembahasan terkait nasib Cheng akan dibahas dalam pertemuan antara Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dengan Presiden China Xi Jinping mendatang.
Albanese berencana mengunjungi Beijing dalam waktu dekat dan dalam pernyataannya pada Jumat (11/8), dia menegaskan penahanan terhadap Cheng harus diselesaikan.
"Saya yakin jelas bahwa Cheng Lei, yang sekarang telah menjalani tiga tahun penahanan, masalah ini harus diselesaikan," ungkap Albanese.