Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, warga melakukan pemungutan suara di lebih dari 7.000 TPS, termasuk di salah satu benteng pemberontak yang telah kembali direbut oleh tentara Suriah. Pemungutan suara yang awalnya akan dilakukan April, ditunda dua kali karena pandemi virus corona.
Di sebuah tempat pemungutan suara di Ibu Kota Damaskus, setiap warga yang akan memilih disemprot disinfektan terlebih dahulu.
Seorang pemilih mengatakan khawatir akan meningkatnya biaya hidup di tengah pandemi virus corona.
"Kita harus menemukan solusi untuk kondisi kehidupan," kata seorang warga bernama Samer Mahmoud.
"Insyaallah, saya harap kita mengatasi sanksi ini," kata Mouna Sukkar, seorang warga lainnya.
Lebih dari 1.600 kandidat termasuk pengusaha ternama, bersaing untuk mendapatkan 250 kursi di parlemen. Pemilu yang digelar kali ini merupakan pemilu ketiga sejak konflik pada tahun 2011 lalu.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut Koalisi Nasional Suriah, sebuah blok oposisi yang bermarkas di Turki yang mendapat dukungan Barat, menyebutnya sebagai "pemilihan teater oleh rezim Assad" dengan jutaan orang dicopot atau berada di pengasingan.
Sementara di kota Douma, di pinggiran timur Damaskus di mana serangan tentara menghabisi pemberontak pada tahun 2018, spanduk-spanduk kandidat digantung di depan tumpukan puing-puing, atap rumah yang runtuh.
"Saya datang untuk memberikan suara, karena kami ingin hidup dengan aman dan harga-harga turun. Ada banyak pemilih," kata Ziad, seorang warga yang melarikan diri dari Suriah dan kembali sekitar dua tahun lalu.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )