Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Survei Aksara Pilwalkot Semarang: Agustina-Iswar Ungguli Yoyok-Joko
23 November 2024 16:56 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lembaga survei Aksara Research and Consulting kembali merilis hasil survei pada Pilwakot Semarang 2024 usai debat ketiga. Hasilnya pasangan Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin unggul dibanding lawannya, Yoyok Sukawi-Joko Santoso.
ADVERTISEMENT
Dalam survei yang digelar pada 17 hingga 21 November 2024, Agustina-Iswar meraih 47,5 persen, sementara Yoyok-Joko meraih 38,2 persen.
"Kemudian untuk massa mengambang lebih kecil dari survei sebelumnya yakni sebesar 14,3 persen," ujar Reyhan Maulana, Supervisor Riset Aksara Research and Consulting, saat rilis survei di Khas Hotel Semarang pada Sabtu (23/11).
Yoyok sebenarnya calon dengan tingkat keterkenalan yang paling tinggi dengan 90,5 persen, namun like-abilitas atau tingkat kesukaannya rendah hanya 60,2 persen. Sedangkan Agustina elektabilitasnya sebanyak 75,2 persen, tetapi like-abilitas-nya 92,2 persen.
Kemudian, di posisi wakil wali kota, Iswar memiliki elektabilitas 64 persen dengan like-abilitas 89,2 persen. Sementara, Joko memiliki elektabilitas hanya 57,5 persen, tetapi like-abilitas-nya tinggi sebesar 86,6 persen.
ADVERTISEMENT
"Dalam survei-survei yang kami lakukan pasangan Yoyok-Joko justru terus mengalami penurunan. Ini berbeda dengan Agustina-Iswar yang justru meningkat," jelas dia.
Kemudian, di kalangan suporter PSIS Semarang, pasangan Agustina-Iswar justru unggul ketimbang Yoyok yang merupakan CEO PSIS itu sendiri.
"Mayoritas suporter PSIS (Panser Biru dan Snex) menjatuhkan pilihannya pada pasangan calon Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin," tegas Reyhan.
Muncul pula fakta bahwa 75,25 persen pemilih tidak masalah jika sukunya berbeda dan hanya 19,5 persen pemilih yang memilih calon yang sama sukunya, dan hanya 5,25 persen tidak menjawab.
Kemudian terkait keterpilihan berdasarkan ikatan agama, dalam survei itu 66,75 persen pemilih tidak masalah jika agamanya berbeda. Lalu 23,5 persen milih agama yang sama. Dan hanya 9,75 persen yang tidak menjawab.
ADVERTISEMENT
Dan terakhir, keterpilihan berdasarkan gender ditemukan 62,2 persen pemilih menyatakan tidak masalah jika walikotanya laki-laki atau perempuan.
"Dari data di atas, menggambarkan bahwa masyarakat Kota Semarang tidak terlalu mempersoalkan masalah putra daerah atau bukan putra daerah, masalah etnis, masalah agama, maupun sentimen gender. Ini menandakan karakter masyarakat Semarang yang heterogen, sangat menghargai perbedaan dalam kontestasi politik elektoral," imbuh Reyhan.
Survei Aksara juga menemukan fakta sebanyak 51,5 persen pemilih menyatakan bahwa politik uang adalah hal yang bisa diterima.
"Namun, sebanyak 45,25 persen menyatakan untuk pilihan politik tergantung pada pilihannya masing-masing serta 40,25 persen menyatakan tidak akan menerima politik uang," kata Reyhan.
Survei ini sendiri melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang lebih 4,78 persen.
ADVERTISEMENT
"Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden kembali," kata Reyhan.
Untuk diketahui, Pilwalkot Semarang hanya diikuti oleh 2 pasangan calon yakni Agustina Iswar yang diusung oleh PDIP.