Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei pada anak muda tentang isu-isu sosial politik bangsa. Salah satu yang diungkap terkait perlu atau tidaknya hidupkan lagi pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu survei, pernyataan yang ditanyakan adalah seberapa perlu PMP atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) masuk dalam mata pelajaran di sekolah. Mayoritas responden yang berusia 17-22 tahun cenderung setuju atau sangat setuju.
Sebanyak 49,4 persen responden menjawab sangat setuju sementara 49,2 persen responden menjawab perlu. Berarti total yang setuju adalah 55 persen. Responden yang kurang perlu adalah 0,3 persen sementara yang tidak perlu sama sekali adalah 0,0 persen.
Sedangkan untuk tingkat sekolah yang menerapkan PMP, Sekolah Dasar (SD) 82,3 persen, PAUD (9,5) SLTP 4,8 persen, SLTA 1,0 persen, dan lainnya 0,6.
Survei digelar pada 4-10 Maret 2021 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel yang pernah diwawancarai langsung oleh Indikator Politik Indonesia. Mereka berusia 17-21 tahun.
ADVERTISEMENT
Survei terhadap 1200 responden itu dilakukan melalui telepon karena pandemi. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Live Update