Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan merilis laporan hasil survei terkait persepsi warga Jakarta terhadap pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) DKI. Survei melibatkan 400 orang sebagai responden.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, sekitar 39 persen responden tidak tahu mengenai proses pemilihan cawagub DKI . Sementara, sekitar 61 persen responden mengaku mengetahui ada pemilihan itu.
Ada dua nama yang turut disodorkan ke masyarakat, yaitu nama Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria. Hasilnya, responden menginginkan Nurmansyah Lubis menjadi wagub DKI ketimbang Ahmad Riza Patria.
"Secara top of mind (pertanyaan terbuka) nama Nurmansjah Lubis (55,4 persen) lebih dikenal/dipilih oleh responden, sedang Ahmad Riza Patria (16,5 persen) lebih rendah, meski pun tokoh nasional," kata Direktur LKSP Astriana B Sinaga di Warung Nongkrong Jakarta, Jalan Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (21/2).
Hasil pemilihan responden tersebut dipengaruhi beberapa faktor, seperti integritas hingga kemampuan memimpin. Di antara dua nama di atas, Nurmanjah Lubis yang mendapatkan perhatian lebih dari para responden.
ADVERTISEMENT
"Terutama karena faktor integritas (41 persen) dan kemampuan memimpin (38 persen)," jelas Astriana.
"Selain itu faktor kecocokan dengan Gubernur DKI Jakarta (14 persen) dan kedekatan dengan warga (7 persen) tak kalah penting. Nurmansjah Lubis unggul di semua faktor itu," lanjutnya.
Nurmansjah Lubis merupakan anggota DPRD DKI selama sembilan tahun sejak 2004 hingga 2013. Politikus PKS itu merupakan pengusaha kopi dan properti.
Sedangkan, Ahmad Riza Patria adalah anggota DPR RI Fraksi Gerindra periode 2014–2019 dan 2019–2024. Ia adalah Ketua Bidang Kajian Kebijakan Politik.
Kedua nama itu sudah disodorkan PKS dan Gerindra, selaku partai pengusung, kepada Gubernur DKI Anies Baswedan .
Akan tetapi, di luar nama itu, muncul nama tokoh lain. Kondisi ini dipengaruhi banyak responden yang tidak tahu adanya pemilihan cawagub DKI.
ADVERTISEMENT
"Cukup banyak yang tidak tahu (18,2 persen) siapa kandidat Wagub yang sedang digodok DPRD. Tidak heran jika nama Sandiaga Uno muncul kembali, di samping nama Ahmad Syaikhu yang sudah diganti," kata Astriana.
"Bahkan nama Djarot Saiful Hidayat, Ahmad Heryawan dan Tri Rismaharini bisa muncul dalam ingatan publik, termasuk termasuk Agus Harimurti Yudhoyono dan Haekal Hassan (dai kondang)," lanjutnya.
LKSP melakukan survei persepsi publik DKI Jakarta pada periode 9-16 Februari 2020.Jumlah responden yang disurvei sebanyak 400 orang, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar 4,9 persen.
Metode yang digunakan adalah modified probability sampling atau kombinasi antara probability dan non-probability sampling.