Survei ICRC: PDIP-Gerindra-Golkar Teratas, Elektabilitas PSI Melesat

21 November 2023 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ide Cipta Research & Consulting (ICRC) merilis hasil survei yang dilakukan 12-16 November 2023. Salah satu survei tersebut memprediksi parpol yang berpotensi tak lolos ke Senayan di Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Ada tiga partai yang saat ini berada di parlemen yang disebut berpotensi tak lolos ke Senayan di Pemilu 2024 yakni Demokrat, PAN, dan PPP. Angka elektabilitas ketiga partai tersebut berada di empat persen, angka minimal untuk melenggang ke Senayan.
Pemicuny beragam, salah satunya adalah kegagalan mereka dalam mengusung cawapres.
Demokrat gagal mengusung ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai cawapres Anies Baswedan. PAN tidak berhasil mendorong Erick Thohir jadi Cawapres Prabowo Subianto. Sementara PPP gagal mendorong Sandiaga S. Uno berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
“Demokrat, PAN dan PPP berada di angka krusial yaitu 4 persen, cukup rawan jika salah langkah dalam sisa waktu masa kampanye. Bisa lolos dan bisa juga terlempar dari senayan,” kata Hadi Suprapto Rusli, Direktur Eksekutif ICRC, dalam paparannya di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Hasil survei ICRC. Foto: ICRC
Faktor lain yang mempengaruhi penurunan elektabilitas tiga partai tersebut, khususnya Demokrat, kata Hadi, adalah keluarnya dari koalisi AMIN yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
ADVERTISEMENT
Kata Hadi, sulit untuk mempertahankan elektabilitas partai karena selama ini branding yang dibangun Demokrat adalah perubahan. Sedangkan koalisi Indonesia Maju, tempat kini Demokrat bernaung, adalah koalisi partai pemerintah yang mengusung tema melanjutkan pembangunan Jokowi.
Selain itu suara mereka juga berpotensi digerogoti oleh tokoh mereka sendiri yang kini membesarkan partai sendiri: PAN akan berebut suara dengan Partai Ummat yang dibentuk Amien Rais – pendiri PAN dan mantan Ketum PAN.
Sedang Demokrat bersaing dengan PKN yang merupakan partai Anas Urbaningrum, mantan Ketum Demokrat.
“Sedikit banyak partai Partai Ummat dan PKN akan mengganggu ceruk pemilih Demokrat dan PAN,” imbuh Hadi.
Hadi Suprapto Rusli, Direktur Eksekutif ICRC, saat memaparkan hasil survei di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023). Foto: Hedi/kumparan
Sementara, di luar tiga partai tersebut, ada dua partai non-parlemen yang punya kans lolos parlementary threshold, yakni adalah Perindo dan PSI.
ADVERTISEMENT
Perindo dengan segala modalnya, termasuk stasiun televisi yang dimiliki Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dianggap punya peluang besar untuk mensosialisasikan partainya. Lalu PSI, sangat diuntungkan dengan ekor jas Presiden Joko Widodo lewat pengangkatan Kaesang Pangarep jadi Ketum.
“Para loyalis pemilih Jokowi di dua Pemilu setidaknya akan memberikan suara pileg ke PSI di Pemilu 2024 nanti,” ungkap Hadi.
Secara keseluruhan, berdasarkan survei ICRC ini, partai yang paling banyak dipilih yaitu PDIP sebanyak 24,2%. Kemudian Gerindra 15,6%, Golkar 9,2%, PKB 7,8%, Nasdem 7,5%, Demokrat 4,7%, Perindo 4,5%, PAN 4,2%, PPP 4,0%, dan PSI 2,5%.
Survei ini dilakukan dengan metode stratified random sampling via telepon. Mereka mewawancarai 1.230 orang sampel yang berusia 17 ke atas dengan margin of error sebesar ±2.79%, pada tingkat kepercayaan 95%.
ADVERTISEMENT