news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Survei Indikator: Ganjar Unggul dalam Simulasi 3 Nama, Ada Efek Endorse Jokowi

26 Maret 2023 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Jateng. Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Jateng. Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Nama Ganjar Pranowo masih berada di posisi teratas sebagai sosok calon presiden (capres) pilihan masyarakat dalam hasil survei terbaru oleh Indikator Politik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam simulasi tiga nama yang mereka tanyakan kepada responden, Ganjar berada di posisi teratas.
"Ganjar Pranowo mendapatkan suara 36,8 persen, lalu disusul Prabowo Subianto dengan 27,0 persen, dan Anies Baswedan 26,8 persen," ujar Muhtadi dalam rilis hasil survei secara daring bertajuk “Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terbaru”, pada Minggu (26/3).
Dalam simulasi itu, ada 9,4 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab apabila disodorkan ketiga nama itu.
Adapun Ganjar Pranowo yang kini masih menjadi Gubernur Jawa Tengah itu juga unggul dalam simulasi lain yang diadakan Indikator Politik Indonesia.
Keunggulan Ganjar itu tentu tak lepas dari kinerjanya yang baik serta endorse dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Terbaru, saat kunjungan kerja Presiden Jokowi meninjau panen raya di Jawa Tengah, Ganjar tampak selalu mendampingi.
Survei Indikator terhadap pilihan calon presiden. Foto: Indikator
Dalam kesempatan itu juga ada Menhan Prabowo Subianto. Mereka pun kompak bersama serta berswafoto.
Jokowi memang tidak secara langsung memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Namun, hal tersebut sudah menjadi isyarat bagi Ganjar.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan dua periode. Pertama, dilakukan pada 9-16 Februari 2023 dengan 1.220 responden.
Kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret, menempatkan 800 responden.
Responden dipilih menggunakan metode multistage random sampling berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Responden diwawancarai dengan metode tatap muka dengan margin of error kurang lebih sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.