Survei Indikator: Pendukung Paslon 02 Puas dan Percaya dengan Putusan KPU

21 April 2024 17:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Gibran .
 Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Gibran . Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hasil survei nasional yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia memberikan gambaran mengenai kepuasan dan kepercayaan terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 75,5% responden merasa sangat dan cukup puas dengan penyelenggaraan pemilu. Namun, 23% responden yang tidak puas cenderung berasal dari pendukung paslon yang kalah.
Berdasarkan survei, mayoritas pemilih pasangan Prabowo Gibran merasa puas dengan proses pemilu tersebut. Sementara itu, basis Ganjar-Mahfud terbagi secara merata antara puas dan tidak puas. Namun, pemilih pasangan Anies-Muhaimin mayoritas merasa tidak puas dengan penyelenggaraan Pemilu.
Survei Indikator Politik Indonesia soal persepsi publik atas penegakan hukum, sengketa Pilplres di MK, dan isu-isu terkini usai Pilpres 2024. Foto: Indikator Politik Indonesia
Persentase tingkat kepuasan terhadap penyelenggaraan Pemilu menurut basis pemilih Capres dan Cawapres:
Sangat dan cukup puas
Paslon 01 Anies-Muhaimin: 39,8%
Paslon 02 Prabowo Gibran: 89,8%
Paslon 03 Ganjar-Mahfud: 51,3%
Kurang dan tidak puas sama sekali
Paslon 01 Anies-Muhaimin: 60,2%
Paslon 02 Prabowo Gibran: 9,9%
Paslon 03 Ganjar-Mahfud: 48.7%
Survei Indikator Politik Indonesia soal persepsi publik atas penegakan hukum, sengketa Pilplres di MK, dan isu-isu terkini usai Pilpres 2024. Foto: Indikator Politik Indonesia
Berdasarkan partai politik, pendukung basis Golkar memiliki kepercayaan tertinggi terhadap penyelenggaraan pemilu. Diikuti oleh PAN, Gerindra, Demokrat, Nasdem, dan PKB. PKS jadi satu-satunya partai yang mayoritas pemilihnya tidak puas dengan penyelenggaraan pemilu.
ADVERTISEMENT
Tingkat kepuasan terhadap penyelenggaraan Pemilu menurut basis pemilih partai:
Sangat dan cukup puas
Golkar: 98,6%
PAN: 93,9%
Gerindra: 87,9%
Demokrat: 79,4%
Nasdem: 68,4%
PKB: 63,1%
PDIP: 53,5%
Kurang dan tidak puas sama sekali
PKS: 53,4%
Survei Indikator Politik Indonesia soal persepsi publik atas penegakan hukum, sengketa Pilplres di MK, dan isu-isu terkini usai Pilpres 2024. Foto: Indikator Politik Indonesia
"Yang puas cenderung percaya, yang tidak puas tidak percaya," tutur pendiri dan peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam pertemuan daring, Minggu (21/4).
Menariknya, survei juga mengungkap bahwa mayoritas responden belum mengetahui hasil keputusan KPU terkait pemilu 2024 (47,8%).
Namun, secara keseluruhan, 73,3% mengaku percaya dengan hasil putusan tersebut.
Survei Indikator Politik Indonesia soal persepsi publik atas penegakan hukum, sengketa Pilplres di MK, dan isu-isu terkini usai Pilpres 2024. Foto: Indikator Politik Indonesia
Persentase tingkat kepercayaan terhadap hasil putusan KPU menurut basis pemilih Capres dan Cawapres:
Percaya hasil putusan KPU
Paslon 01 Anies-Muhaimin: 35,1%
Paslon 02 Prabowo Gibran: 87,7%
ADVERTISEMENT
Paslon 03 Ganjar-Mahfud: 49%
Tidak percaya hasil putusan KPU
Paslon 01 Anies-Muhaimin: 58,6%
Paslon 02 Prabowo Gibran: 8,3%
Paslon 03 Ganjar-Mahfud: 44,5%
Tingkat kepercayaan terhadap hasil putusan KPU basis pemilih partai:
Percaya hasil putusan KPU
Golkar: 96,4%
Demokrat: 86,5%
PAN: 81,9%
Gerindra: 78,5%
PKB: 64,1%
Nasdem: 63%
PDIP: 51,9%
Tidak percaya hasil putusan KPU
PKS: 50,3%
Mayoritas mempercayai hasil keputusan KPU terkait Pemilu 2024, kecuali PKS.
Menurut Ketua Senat Akademik Universitas Al-Azhar Indonesia, Suparji Ahmad, hasil survei ini dapat menjadi gambaran hasil putusan MK dan keputusan pejabat di masa depan.
"Hasil survei ini menjadi legitimasi, framing, dan justifikasi bagaimana MK mengambil sebuah putusan besok Senin. Betul-betul narasi ilmiah yang menjadi rujukan para pengambil keputusan di masa yang akan datang," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Survei Indikator yang digelar 4-5 April ini menggunakan metode wawancara lewat telepon terhadap 1.201 responden seluruh Indonesia. Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD) dengan margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.