Survei Indikator: TNI Lembaga Paling Dipercaya Publik, DPR-Parpol Terendah

Anggota Korps Prajurit Wanita TNI mengikuti apel bersama Korps Prajurit Wanita TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (21/4/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai evaluasi publik terhadap penanganan pandemi, pelaksanaan demokrasi, dan isu-isu terkini. Survei juga mengukur persepsi publik mengenai lembaga yang paling dipercaya.

Hasilnya, TNI menduduki peringkat teratas sebagai lembaga yang paling dipercaya masyarakat dengan 90 persen, 3 persen menjawab tidak percaya, dan 3 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan responden diminta untuk menyampaikan seberapa percaya mereka kepada masing-masing lembaga yang disebutkan.

Capaian TNI, kata dia, telah melampaui tingkat kepercayaan terhadap Presiden yang berada di peringkat kedua.

"TNI paling dipercaya, kemudian Presiden, Polri, KPK, Kejaksaan, MPR, DPD, DPR, dan partai politik," ujar Burhanudin dalam rilis survei yang disampaikannya secara daring, Minggu (26/9).

Survei terhadap tingkat kepercayaan pada lembaga. Foto: Indikator

Tingkat kepercayaan terhadap Presiden mencapai 82 persen, sedikit percaya 15 persen; lalu, Polri dengan tingkat kepercayaan 71 persen, sedikit percaya 24 persen. Kemudian, KPK dengan tingkat kepercayaan 65 persen, sedikit percaya 26 persen; Kejaksaan dengan tingkat kepercayaan 61 persen, sedikit percaya 25 persen.

Selanjutnya MPR dengan tingkat kepercayaan 57 persen, sedikit percaya 30 persen; DPD dengan tingkat kepercayaan 52 persen, sedikit percaya 34 persen. Dua lembaga dengan tingkat kepercayaan terendah yaitu DPR dan parpol.

Survei ini digelar pada 17-21 September 2021 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada rentang Maret 2018 hingga Juni 2021.

Survei terhadap 1.200 responden itu dilakukan melalui telepon karena situasi pandemi. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.