Survei Indopol: Kepuasan Terhadap Jokowi Turun; Elektabilitas Ganjar-Anies Naik

16 Juli 2022 8:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.  Foto: AFP dan Pemprov Jawa Tengah dan DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Foto: AFP dan Pemprov Jawa Tengah dan DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indopol merilis hasil survei terbaru terkait evaluasi kinerja pemerintah dan dinamika politik nasional, khususnya bursa Capres 2024.
ADVERTISEMENT
Hasil survei dipaparkan Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto, secara virtual, Jumat (15/7).
Survei dilakukan pada kurun waktu 24 Juni-1 Juli 2022 dengan menggunakan 1.230 responden yang dipilih secara acak.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan data kuantitatif yang bersumber dari data masyarakat dengan margin of eror sekitar 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.
Berikut kumparan rangkum hasil survei Indopol tersebut:

Tingkat Kepuasan pada Kinerja Jokowi Turun

Presiden Joko Widodo salurkan bantuan bagi sejumlah pedagang di Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ratno mengatakan, tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami penurunan dari survei yang dilakukan Indopol di Januari 2022.
Pada survei Januari, Indopol merilis hasil survei yang menyatakan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebesar 72,93%. Namun, pada survei terbaru yang dirilis 15 Juli, tingkat kepuasan tersebut menurun menjadi 66,42%. Berarti, ada penurunan sebesar 6,51%.
ADVERTISEMENT
"Kami potret yaitu tingkat kepuasan kinerja kepada Presiden Jokowi, ada tren kecenderungan yang menurun dari survei bulan Januari, di angka 72,93% turun jadi 66,42%. Ini ada gap sekitar 6,51%," kata Ratno dalam paparan survei virtual, Jumat (15/7).
Ketidakpuasan terhadap kinerja Jokowi berada di wilayah Sumatera, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara di provinsi lain puas dengan kinerja Jokowi.
Kepuasan kinerja Presiden Jokowi dari hasil survei Indopol. Foto: Indopol
Ratno menjelaskan faktor yang menyebabkan rakyat tidak puas adalah karena kenaikan harga sembako, harga BBM, dan turunnya pendapatan mereka akibat pandemi.
"Faktor penyebab ketika publik mengatakan kondisinya tidak baik, ini tetap adalah karena kenaikan harga sembako dan harga BBM. Dan, dia merasa pasar atau kemudian jualannya atau pendapatannya turun akibat pandemi," tutur Ratno.
ADVERTISEMENT
"Masih banyak program-program pemulihan ekonomi rakyat yang belum terlaksana optimal sehingga kondisi ekonomi rakyat masih buruk. Ini jawaban mereka seperti itu," imbuh Ratno.

Tren Elektabilitas Ganjar-Anies Naik, Prabowo Turun

Foto kolase Ganjar Prabowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. Foto: kumparan dan Antara
Selain kinerja Jokowi, Indopol juga merilis survei Capres 2024. Tiga nama teratas dalam bursa Capres 2024 masih diisi Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Namun, elektabilitas Prabowo mengalami penurunan cukup signifikan dalam top of mind.
Dalam top of mind, elektabilitas Ganjar 17,89%, Anies 16,42%, dan Prabowo 8,94%..
"Dari bulan Januari bahkan November, ini Prabowo menempati posisi puncak di 15,85% di Januari [2021], di bulan Januari [2022] turun drastis menjadi 8,94%," kata Ratno.
Dalam simulasi 16 nama, Ganjar masih menempati posisi pertama dengan 24,55%, Anies 20,41%, Prabowo 11,63%. Ia menuturkan dalam simulasi ini, elektabilitas Prabowo tak jauh dari Ridwan Kamil dengan 10,98%.
ADVERTISEMENT
"Kalau melihat trennya nampak pula bahwa Ganjar Pranowo semakin meningkat begitu pula Anies Baswedan, sementara Prabowo turun," ucap dia.
Elektabilitas Capres berdasarkan pertanyaan terbuka (top of mind) di survei Indopol. Foto: Indopol
Dalam simulasi 12 nama, posisi sedikit berubah. Ridwan Kamil menggeser posisi Prabowo dan menempati posisi ketiga dengan 11,30% dan Prabowo di posisi keempat dengan 11,06%. Sementara Ganjar masih berada di peringkat pertama dengan 23,01%.
Di simulasi 10 nama, Prabowo kembali menempati posisi ketiga dengan 11,79%. Ganjar tetap di posisi pertama dengan 24,23%, dan Anies di posisi kedua dengan 21,22%.
Sementara dalam simulasi 3 nama, Ganjar tetap berada di posisi pertama dengan 31,38%, Anies 25,85%, dan Prabowo 18,05%.

Elektabilitas Prabowo Turun, Pemilih Geser ke Anies dan Ridwan Kamil

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto usai meninjau kapal selam di hanggar PT PAL Indonesia di Surabaya, Rabu (2/6/2021). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Elektabilitas Ketum Gerindra yang juga Menhab Prabowo Subianto menurun berdasarkan survei terbaru Indopol. Meski masuk tiga besar namun, elektabilitas Prabowo merosot hampir separuh.
ADVERTISEMENT
Ratno mengatakan, turunnya elektabilitas Prabowo dilatarbelakangi performa dan kinerja Prabowo selaku Menhan tidak diimbangi dukungan politik para loyalisnya.
"Kenapa kemudian bahasanya Prabowo mengalami defisit elektabilitas? Pertama, performa dan kinerja Prabowo selaku menteri di dalam kabinet Jokowi menjadi faktor penyebab. Kenapa? Karena kita tahu para pendukung Prabowo jelas berseberangan dengan pendukung Jokowi," terang Ratno.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada acara Urban20 Sherpa Meeting di Jakarta, Rabu (23/3/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Dari survei ini terlihat, pendukung Prabowo bergeser pilihan ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Elektabilitas Prabowo dan Ridwan Kamil hanya berbeda sedikit.
"Mereka [pendukung Prabowo] bergeser pilihan. Ke mana? kalau dari data yang saya sampaikan tadi adalah ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Di wilayah juga tampak sekali ada sebuah pergeseran dukungan Prabowo Subianto kepada figur Anies Baswedan dan Ridwan Kamil," ujar Ratno.
ADVERTISEMENT
"Ini tampak sekali di elektabilitas 10 nama. Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil persis angkanya 11,79% hanya berbeda koma saja di belakang. Sementara Anies dan Ganjar Pranowo sudah melejit di sekitar lebih dari pada 20%," pungkasnya.

Simulasi 3 Paslon: Anies-AHY Ungguli Ganjar-Andika dan Prabowo-Cak Imin

Ketum DPP Demokrat AHY Temui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Dok. Partai Demokrat
Indopol juga melakukan simulasi jika Pilpres 2024 diikuti oleh 3 poros koalisi parpol. Simulasi dilakukan dengan kemungkinan jika PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
Ratno menuturkan dalam simulasi Ganjar berpasangan dengan Andika, paslon ini akan kalah dari Anies-Airlangga dan Prabowo Cak Imin. Ganjar-Andika 21,95%, Prabowo Cak Imin 22,52%, dan Anies-Airlangga 24,55%.
Simulasi Elektabilitas Calon Presiden 2024. Foto: Indopol
Namun, kedudukan berubah jika Prabowo berpasangan dengan Khofifah. Ganjar-Andika menang dengan 24,96%, Prabowo-Khofifah 20,41%, dan Anies-Airlangga 24,55%.
ADVERTISEMENT
Ratno menambahkan jika cawapres Anies menjadi AHY, paslon ini akan menang melawan Ganjar-Andika dan Prabowo-Cak Imin. Anies-AHY 28,70%, Prabowo-Cak Imin 19,02% dan Ganjar-Andika 25,61%
Hal yang sama juga terjadi jika cawapres Prabowo diganti Khofifah. Paslon Anies-AHY menang dari Prabowo-Khofifah dan Ganjar-Andika. Anies-AHY 28,54%, Ganjar-Andika 26,02%, dan Prabowo-Khofifah 18,94%.

PDIP, Gerindra, dan Golkar Tiga Teratas

Partai Politik pilihan publik Pemilu 2024 pada survei Indopol. Foto: Indopol
Terkait elektabilitas parpol, survei Indopol memperlihatkan PDIP masih menempati peringkat teratas dengan elektabilitas 18,94%. Peringkat kedua ditempati Gerindra dengan elektabilitas 9,43%, disusul Golkar dengan elektabilitas. 6,34%.
Selanjutnya peringkat keempat Demokrat dengan 5,04%, PKS 4,55%, PKB 3,98%, NasDem 3,41%, Partai Baru 3,33%, PPP dan PAN 1,30%. Sementara, elektabilitas partai lain berada di bawah angka 1%.
Sementara itu, terkait potensi keterpilihan parpol baru di 2024 nanti, Indopol menilai beberapa partai baru berpotensi dipilih.
ADVERTISEMENT
Di antaranya, Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Buruh, PKN, dan Masyumi Reborn. Sementara, partai baru lainnya berpeluang sangat kecil untuk dipilih.