Survei Kemenkes: 80% Orang Indonesia Bersedia Divaksin COVID-19

12 Mei 2021 12:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin corona AstraZeneca tahap pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin corona AstraZeneca tahap pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merilis survei terbaru terkait penerimaan vaksin oleh warga Indonesia. Hasilnya, 80,8 % masyarakat mau menerima vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
Survei ini dijalankan oleh University of Maryland, yang bekerja sama dengan Facebook. Survei sendiri dilakukan sejak 10 Januari hingga 31 Maret tahun ini.
"Karenanya kami sangat senang melihat laporan yang positif dari COVID-19 Symptom Survey yang menyatakan bahwa keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun dari 28,6% menjadi 19,2% selama periode Januari-Maret 2021 ini,” ujar Oscar Primadi, Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Rabu (12/5).
"Hal ini menunjukkan bahwa program kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin ini berjalan dengan baik dan semakin tinggi pula motivasi masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penularan COVID-19," imbuhnya.
Petugas kesehatan mengambil vaksin corona AstraZeneca sebelum disuntikkan di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Untuk jumlah, sebanyak 178.988 responden terlibat dalam survei periode Januari sampai Maret. Bagi Kemenkes, temuan dari survei ini menggambarkan bahwa masyarakat sudah tidak lagi ragu menerima vaksinasi dari pemerintah. Selain itu, laporan survei juga memperlihatkan alasan keraguan, sumber informasi tepercaya, dan perilaku utama seperti pemakaian masker dan jarak sosial di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Sebagai salah satu survei vaksin COVID-19 terbesar di Indonesia, luasnya hasil dari survei ini sangat berharga seiring dengan upaya kami untuk mengatasi dampak terburuk pandemi ini bagi masyarakat Indonesia dan memastikan ketersediaan vaksin bagi semua melalui intervensi berbasis bukti,” jelas Oscar.
COVID-19 Symptom Survei juga dilakukan dengan orang-orang dari 200 negara di luar Indonesia, dan di luar platform facebook. Sementara itu, pihak peneliti juga menjaga baik privasi para responden.
"Saya berharap laporan survei ini, yang di mana tanggapannya dikirim ke para peneliti langsung dan tidak dapat diakses oleh Facebook, dapat membantu mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh pandemi. Saya juga berharap agar kami dapat terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tidak hanya di tahun ini, namun seterusnya,” ujar Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia.
Ilustrasi Facebook Foto: Reuters/Valentin Flauraud
Soal Keraguan vaksinasi, survei juga memaparkan data bahwa 49,2 % mengkhawatirkan efek samping vaksin dan 39,4 % lainnya ingin menunggu dan melihat situasi dulu sebagai alasan utama keraguan.
ADVERTISEMENT
Dari segi umur, rentang usia muda merupakan kelompok yang paling ragu dengan vaksinasi. Yakni, kelompok usia 18-24 tahun sebesar 20,9 % dan 25-34 tahun sebesar 21,4%.
Untuk wilayah, provinsi Riau dan Sumatera Selatan memiliki keraguan tertinggi akan vaksin yakni sebesar 32,1 % dan 21,7 %. Sementara warga Banten dan Bali memiliki keraguan sebesar 14,8 % dan 13,3 %.
Namun, Bali merupakan kawasan dengan kesadaran penggunaan masker tertinggi, yakni 92 %. Sedangkan warga Aceh masih tergolong rendah dalam tingkat kesadaran mereka terhadap penggunaan masker, yakni hanya 72 %.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: