Survei: Krisis Ekonomi dan China Ancaman bagi Indonesia

28 Agustus 2020 19:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paskibraka bersiap mengibarkan Bendera Merah Putih saat Upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Foto: Agus Suparto/Handout/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Paskibraka bersiap mengibarkan Bendera Merah Putih saat Upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Foto: Agus Suparto/Handout/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Lembaga Median merilis survei 'Persepsi dan Harapan Masyarakat Indonesia Setelah 75 Tahun Merdeka'. Hasil survei menunjukkan persepsi masyarakat atas ancaman di 75 tahun Indonesia adalah krisis ekonomi dan komunisme.
ADVERTISEMENT
"Lima besar ancaman bagi Indonesia menurut publik adalah krisis ekonomi (13,4%), komunisme (5,2%), tenaga kerja asing (4,7%), krisis kepemimpinan (4,3%), perpecahan (4,3%)," ucap peneliti Median, Rico Marbun, dalam rilisnya, Jumat (28/8).
Survei 'Persepsi dan Harapan Masyarakat Indonesia Setelah 75 Tahun Merdeka'. Foto: Median
Survei ini dilakukan telepon pada 16-21 Agustus 2020, dengan 466 responden di 17 kota besar di Indonesia. Jumlah responden ditentukan secara proporsional di setiap kota. Tingkat kepercayaan 95% dan margin of error +/- 4,5 persen.
Median kemudian menanyakan negara yang menjadi ancaman bagi Indonesia di usia 75 tahun. Mayoritas menjawab ancaman terbesar datang dari China (31,5%). Kemudian AS (10,8%), Malaysia (4,3%), Israel (3,9%), Myanmar (3,0%).
Survei 'Persepsi dan Harapan Masyarakat Indonesia Setelah 75 Tahun Merdeka'. Foto: Median
Pertanyaan terakhir dalam survei adalah harapan Indonesia di usia 75 tahun. Mayoritas responden mengharapkan masyarakat Indonesia sejahtera, negara lebih maju, terbuka lapangan kerja, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Rico, dari beberapa jawaban bebas publik terkait harapan itu, kemudian diklasifikasi menjadi tiga harapan utama, antara lain harapan terkait ekonomi, kehormatan internasional, dan harapan hukum dan keadilan.
"Sektor ekonomi menjadi harapan tertinggi karena total ada 36,2 persen publik yang beranggapan ekonomi menjadi harapan.
Survei 'Persepsi dan Harapan Masyarakat Indonesia Setelah 75 Tahun Merdeka'. Foto: Median
Hal ini wajar karena di tengah pandemi ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan negatif," katanya.
Harapan kedua tertinggi adalah terkait kehormatan di mata internasional. Menurutnya terdapat 13,8 persen publik menginginkan Indonesia bisa lebih maju dari negara lain.
Harapan ketiga menurut Rico adalah tentang perbaikan hukum dan keadilan di Indonesia. Terdapat total 10,78 jawaban publik terkait dengan hukum dan keadilan.
"Ini bisa menjadi kritik terhadap penegakan hukum selama ini di Indonesia, agar lebih adil bagi semua kalangan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT