Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Survei LSI: Tingkat Kepuasan dan Kepercayaan pada Pemilu Setelah Pencoblosan
25 Februari 2024 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil terbaru terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hasilnya, LSI menemukan adanya penurunan kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 sebelum dan sesudah pencoblosan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, memaparkan tingkat kepuasan masyarakat pada hari pencoblosan awalnya cukup tinggi, yaitu 94,5 persen.
“Namun, 5 sampai 10 hari setelah pemilu, tingkat kepuasan masyarakat turun menjadi 83,6%,” kata Djayadi dalam rilis surveinya, Minggu (25/2).
Rinciannya, masyarakat yang puas berada di angka 22,5 persen dan yang merasa cukup puas berada di angka 61,1 persen.
Sedangkan masyarakat yang merasa kurang puas sebanyak 8,3% dan yang sama sekali tidak puas sebanyak 5%. Sedangkan 3 persen lagi memilih untuk tidak menjawab.
Menurut Djayadi, Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) milik KPU menjadi salah satu alasan mengapa terjadi tren penurunan tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemilu.
“Termasuk misalnya perdebatan soal Sirekap atau adanya pemungutan suara ulang karena berbagai alasan dan sebagainya. Sehingga tingkat kepuasan terhadap penyelenggaraan pemilu itu menurun,” kata Djayadi.
Selain kepuasan, LSI juga menemukan tren penurunan terhadap persepsi pemilu jujur dan adil. Awalnya di hari pencoblosan, ada 94,3% masyarakat yang yakin pemilu berjalan dengan jujur dan adil.
ADVERTISEMENT
“Namun, setelah 10 hari angka tersebut turun signifikan menjadi 76,4% atau hampir 20%,” tuturnya.
Survei LSI ini diselenggarakan usai pemungutan suara, yaitu pada 19-21 Februari 2024 dengan mewawancarai 1.211 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara responden dilakukan lewat telepon dengan metode random digit dialing, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.