Survei Median: 60,6% Warga Setuju Bekasi Bergabung ke Jakarta

16 Oktober 2019 10:50 WIB
Suasana pembangunan jalur LRT (Light Rail Transit) Jabodebek di Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan jalur LRT (Light Rail Transit) Jabodebek di Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Media Survei Nasional (Median) melakukan survei terkait keinginan warga Bekasi untuk bergabung dengan DKI Jakarta. Survei ini bertema “Persepsi Penduduk Kota Bekasi dan DKI Jakarta Atas Rencana Penggabungan Kota Bekasi dan DKI Jakarta”.
ADVERTISEMENT
“Dari hasil survei ditemukan bahwa sebanyak 60,6 persen warga Kota Bekasi setuju jika Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta. Hanya sebesar 11,4 persen warga saja yang tidak setuju. Sedangkan 26,0 persen warga menjawab tidak tahu,” terang Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, dalam keterangan pers, Rabu (16/10).
Logo yang bertuliskan 'Kota Bekasi' di kawasan hutan kota GOR Bekasi. di kawasan GOR Bekasi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Jumlah ini juga berbanding lurus dengan pengetahuan warga Bekasi soal wacana bergabung dengan Jakarta.
"Ternyata sebanyak 71,2 persen warga Kota Bekasi mengetahuinya. Hanya sebesar 28,8 persen warga yang tidak mengetahui isu tersebut,” tambah Rico.
Ada beberapa alasan warga Bekasi setuju untuk bergabung dengan Jakarta. Mulai dari wilayahnya yang sangat dekat dengan Jakarta hingga dinilai dapat mengatasi masalah pengangguran.
“14,4 persen menganggap lebih dekat dengan wilayah DKI Jakarta daripada Bandung; 7,8 persen menganggap akan lebih maju dan berkembang; 7,8 persen setuju dengan usulan Pemkot Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta; 5,8 persen menganggap lebih strategis dengan DKI Jakarta; 5,8 persen ingin mengatasi pengangguran,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Survei ini dilakukan pada 21 September sampai 5 Oktober 2019. Responden yang dipilih sebanyak 500 orang warga Kota Bekasi dan 500 orang DKI Jakarta, melalui metode multistage random sampling, dengan margin of error sebesar +/-4,3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dan quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.