Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Survei Median: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 47,7%, Prabowo-Sandi 35,5%
27 November 2018 13:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB

ADVERTISEMENT
Lembaga survei Median kembali menggelar rilis elektabilitas dua pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019. Hasilnya, 5 bulan jelang pencoblosan, elektabilitas Jokowi masih unggul.
ADVERTISEMENT
"Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin 47,7%, Prabowo-Sandiaga Uno 35,5%, belum menentukan 16,8%. Selisih keduanya 12,2%," ucap Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam rilis survei Median di Bumbu Desa, Cikini, Jakpus, Selasa (27/11).
Data survei diperoleh dari 1.200 responden se-Indonesia yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Meski elektabilitas Jokowi lebih tinggi, namun dianggap belum pada angka aman 50%. Median memotret banyak masalah yang jadi pemicu, terutama ekonomi dan kesejahteraan.
"Masalah ekonomi dan kesejahteraan mendominasi benak publik (48,9%)," ujarnya.
Masalah lainnya, pembangunan infrastruktur (6,4%), pendidikan (4,9%), korupsi (3,1%), pertanian (2,9%), kesehatan (2,8%), keamanan (2,2%) dan seterusnya dengan skor angka yang makin mengecil.
Faktor lain yang menyebabkan elektabilitas capres petahana masih di bawah 50% karena masih lebih banyak orang yang bisa menyebutkan kekurangan (58,5%) Jokowi dibandingkann dengan yang mengetahui keberhasilan (47,6%).
ADVERTISEMENT
Di antara kekurangan yang diketahui adalah ekonomi memburuk (20,9%), sembako, BBM, dan listrik mahal (11,5%), pembangunan belum merata (3%), dan seterusnya. Sementara keberhasilan yaitu pembangunan infrastruktur (23,2%), bantuan tepat sasaran (4,5%), kesehatan (3,4%) dan seterusnya.
"Jadi evaluasi pertama untuk Jokowi adalah suaranya seharusnya bisa lebih baik dari ini. Evaluasi untuk Prabowo ini ada ancaman untuk kembali hanya menjadi peserta pemilu," pungkasnya.
