Survei: Potensi Pemilih Datang ke TPS saat Pilkada di Tengah Corona Rendah

25 Oktober 2020 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemungutan suara di TPS Foto: Anggi Dwiky/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemungutan suara di TPS Foto: Anggi Dwiky/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai penyelenggaraan Pilkada 2020. Salah satu hasil survei mengukur soal partisipasi publik dalam Pilkada 2020 yang bakal digelar Desember tersebut.
ADVERTISEMENT
Survei Indikator menyimpulkan, potensi pemilih datang ke TPS di tengah pandemi corona cenderung rendah. Sebanyak 7,2 persen responden menyebut sangat kecil kemungkinan mereka akan datang ke TPS. Sementara 39,9 persen menyebut kecil kemungkinan mereka akan ke TPS. Jika ditotal maka ada 47,1 persen yang ragu datang ke TPS.
Sementara itu, ada 38,1 persen responden yang menyatakan besar kemungkinan akan datang ke TPS dan hanya 2,6 persen yang menyebut sangat besar kemungkinan akan datang ke TPS. Jika ditotal maka ada 40,7 persen responden yang akan datang ke TPS.
"Jadi potensi pemilih datang ke TPS dalam situasi pandemi cenderung rendah," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi saat memberikan paparan secara virtual, Minggu (25/10).
ADVERTISEMENT
Survei Indikator Politik Indonesia soal Pilkada 2020. Foto: Indikator Politik Indonesia
Survei ini juga mengukur persepsi publik soal metode pemilihan dalam Pilkada 2020. Jika pilkada tetap digelar, sebanyak 57,2 persen pemilih memilih tetap datang ke TPS. Sementara itu, 33,1 persen responden memilih pemilihan digelar secara elektronik atau e-voting.
"Mereka yang tinggal di wilayah yang ada pilkadanya, cenderung lebih besar kemungkinan datang ke TPS," kata Burhanudin.
Survei Indikator Politik Indonesia soal Pilkada 2020. Foto: Indikator Politik Indonesia
Survei digelar pada 24-30 September 2020 terhadap 1200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel yang pernah diwawancarai langsung oleh Indikator Politik Indonesia.
Survei terhadap 1200 responden itu dilakukan melalui telepon karena pandemi. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
ADVERTISEMENT