Survei SMRC: Pendukung PKS Cenderung Menolak Pembubaran HTI

6 April 2021 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PKS Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PKS Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbarunya bertajuk 'Sikap Publik Nasional terhadap Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)'. Dua ormas Islam ini dibubarkan pemerintah karena dinilai bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad, menyebut mayoritas responden yang tahu HTI telah dibubarkan, atau 79 persen, menyatakan setuju jika organisasi ini dibubarkan. Sementara, 13 persen responden lainnya menyatakan tidak setuju tidak pembubaran HTI.
"Ini menunjukkan langkah pemerintah melarang HTI tahun lalu mendapat dukungan kuat dari masyarakat,” kata Saidiman, Selasa (6/4).
Survei SMRC tentang pelarangan HTI dan FPI terhadap massa pemilih partai politik. Foto: Dok. SMRC
Jika dilihat dari sisi partai politik, Saidiman mengungkapkan kecenderungan responden yang menolak HTI dibubarkan adalah pendukung PKS. Setidaknya, 47 persen pemilih PKS menolak pelarangan HTI di Indonesia.
"Di antara yang tahu, yang paling banyak tidak setuju dengan pelarangan HTI adalah pemilih PKS 47 persen," ucap dia.
“Ini menunjukkan yang tidak setuju dengan langkah pemerintah membubarkan HTI tahun lalu dapat diidentifikasi berdasarkan klaster tertentu," lanjutnya.
Lambang HTI di Markas HTI, Tebet. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara dari sisi kepuasan terhadap kinerja Jokowi, 86 persen responden mengaku puas dalam pembubaran HTI. Sedangkan yang mengaku tidak setuju hanya 8 persen.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, hanya 61 persen responden yang mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi, namun menyatakan setuju dengan pembubaran HTI. Sementara 27 persen responden menyatakan tidak setuju.
Survei nasional SMRC ini dilakukan pada 28 Februari-5 Maret 2021 dengan melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara acak. Tingkat kepercayaan hasil survei 95 persen, dengan margin of eror 3,07 persen.