Survei Y-Publica: Jokowi Unggul di NU, Prabowo Menang di Muhammadiyah

3 September 2018 15:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan Prabowo (Foto: Bay Ismoyo/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Prabowo (Foto: Bay Ismoyo/AFP)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei yang dilakukan Y-Publica, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU) dengan elektabilitas 59 persen. Sementara, Prabowo-Sandi unggul di kalangan pemilih Muhammadiyah dengan elektabilitas 42,7 persen.
ADVERTISEMENT
"Keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf di basis NU ini tidak lepas dari posisi Kiai Ma'ruf sebagai kader NU," jelas Direktur Riset Y-Publica Rudi Hartono di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Senin (3/9).
Dalam rilis tersebut, pasangan Prabowo-Sandi hanya memperoleh 23,3 persen suara di kalangan pemilih NU. Namun, keduanya unggul tipis dari Jokowi-Ma'ruf di kalangan pemilih Muhammadiyah
"Prabowo-Sandi mendapat 42,7 persen, Jokowi-Ma'ruf 39,9 persen. Mungkin pengaruh dari PAN," kata dia.
Selain itu, menurut Rudi, pasangan Prabowo-Sandi juga unggul di kalangan Front Pembela Islam (FPI). Keduanya unggul telak dengan elektabilitas 67,5 persen.
"Sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf hanya mendapat 21,3 persen di kalangan FPI," ujar Rudi.
Sedangkan di kalangan ormas Islam lainnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan elektabilitas 52,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh elektabilitas 27,9 persen. Namun, pihak Y-Publica tidak menyebut secara jelas siapa saja yang masuk dalam ormas-ormas lain di luar NU, Muhammadiyah, dan FPI.
Massa FPI dan Ormas Islam (Foto: Anggi Dwiky  Dermawan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa FPI dan Ormas Islam (Foto: Anggi Dwiky Dermawan)
Survei Y-Publica ini diadakan pada 13 hingga 23 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak. Dari 1.200 koresponden yang dipilih secara acak, 18,8 persen mengaku dekat dengan NU, 9,2 persen dekat dengan Muhammadiyah, 4,1 persen dekat dengan FPI, dan 37,9 persen sisanya mengaku dekat dengan ormas-ormas lainnya.
ADVERTISEMENT
"Basis NU, Muhammadiyah, dan FPI menjadi yang terbesar. Tiga ormas besar tersebut, NU, Muhmamdiyah, dan FPI, disurvei, ormas lain juga disurvei di luar itu," tegasnya.
Survei ini memiliki margin of error 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini memang mengukur latar belakang pemilih berdasarkan afiliasi organisasi responden. 4 paslon yang bertarung di Pilpres 2019 memang tak bisa dilepaskan dengan 3 ormas ini. Ma'ruf Amin merupakan Rais Aam PBNU sementara Sandiaga Uno memiliki kartu anggota NU. Jokowi-Ma'ruf juga didukung oleh PKB dan PPP, partai Islam yang didominasi massa NU.
Sementara itu, di Prabowo-Sandi didukung oleh PAN yang mayoritas kadernya merupakan kader Muhammadiyah. Sementara sejumlah petinggi FPI beberapa kali terlibat dalam komunikasi politik dengan Prabowo Subianto, termasuk Imam Besar Habib Rizieq Syihab.
ADVERTISEMENT
Survei ini bertujuan untuk mengukur kesesuai pemilih dengan latar belakang politik paslon.