Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Surya Paloh Sebut Demokrasi Indonesia Kapitalistik, Beban Berat pada Logistik
14 Februari 2025 15:52 WIB
·
waktu baca 1 menit![Ketua umum NasDem Surya Paloh membuka rapat koordinasi nasional dewan pertimbangan NasDem se Indonesia di NasDem Tower, Jakarta pada Jumat (14/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm1qxje74y6tp3r2b8rk5tq3.jpg)
ADVERTISEMENT
Ketua umum partai NasDem , Surya Paloh menyebut tantangan terberat dalam Pemilu 2024 adalah kebutuhan logistik. Menurut Surya, ini merupakan ciri dari demokrasi kapitalistik.
ADVERTISEMENT
“(Yang paling berat) Kebutuhan logistik. Negara ini dengan demokrasi kita, demokrasi kapitalistik, liberalisme. Itu nggak boleh kita tutup-tutupin lagi. Itu paling menyedihkan kalau kita menutupi fakta lapangan,” katanya saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta pada Jumat (14/2).
Dengan demokrasi macam itu, Paloh menyebut demokrasi kita bahkan lebih liberal dari Amerika Serikat. Demokrasi yang ada pada kita, adalah demokrasi absolut katanya.
“Ini demokrasi yang super liberal, lebih liberal dari Amerika. Ini negara ini, negara kita ini hari ini. Ada konsekuensinya dengan kebebasan yang absolut seperti ini. Kita ini gak ada,” sambungnya.
Menurutnya, perbedaan Amerika Serikat dan Indonesia ada di sistem Pemilunya. Ia menyebut bila Hillary melawan Trump menggunakan sistem Pemilu di Indonesia, maka Hillary akan menang.
ADVERTISEMENT
“Kalau di Amerika itu masih dua sistem pemilihannya. Ada elektoralnya, ada popular votenya. Kita satu aja pemilih langsung,” ujarnya.
“Ingat ketika Hillary bersama dengan Donald Trump. Kalau di Indonesia yang menang Hillary karena itu dia popular vote. Kita ini langsung. Di sana Trump, di sana itu contoh soal,” sambungnya.