Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ketua Umum NasDem, Surya Paloh , menghadiri deklarasi capres-cawapres Anies Baswedan dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin , di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9). Dalam pidatonya, Paloh menyinggung soal politik "cebong-kampret" yang marak pada Pilpres 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
"Hari ini juga kita ucapkan selamat tinggal pada politik cebong dan kampret. Politik yang memang mengadu domba, memecah belah, dan merusak semua sistem kebangsaan kita," kata Paloh dalam pidatonya, Sabtu (2/9).
Paloh juga mengucapkan selamat datang pada politik kebhinekaan yang bisa mempersatukan seluruh komponen di Indonesia. Politik kebangsaan ini, kata Paloh, bisa menjaga pluralisme yang kokoh seutuhnya di Indonesia.
"Kita cinta bangsa dan negeri ini, untuk itulah kewajiban kita menghadirkan pemimpin yang mampu membangun negeri ini. InsyaAllah," lanjutnya.
Paloh berharap, pasangan Anies-Cak Imin bisa mengatasi berbagai macam masalah yang akan mereka hadapi. Ia juga berharap pasangan ini bisa memegang teguh prinsip dan nilai kebangsaan.
"Maka seluruh kesiapan yang kita miliki, dengan tetap berpegang teguh pada komitmen yang ingin membangun nilai-nilai kebangsaan kta seutuhnya. Kedua pasangan ini kita harapkan akan bisa mampu mengatasi berbagai macam godaan dan cobaan, bahkan ancaman terhadap sebuah sistem komitmen nilai-nilai kebangsaan kita," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Istilah "cebong dan kampret" sempat populer pada Pilpres 2019 lalu. Saat itu, kubu Jokowi kerap dikaitkan dengan istilah "cebong", sedangkan kubu Prabowo dikaitkan dengan istilah "kampret".