Susah Hati Warga Palestina Tunaikan Salat Jumat Terakhir Ramadhan di Al-Aqsa

8 Mei 2021 6:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bersujud di luar masjid Al-Aqsa di kota tua Yerusalem (5/10/2014). Foto: AHMAD GHARABLI/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga bersujud di luar masjid Al-Aqsa di kota tua Yerusalem (5/10/2014). Foto: AHMAD GHARABLI/AFP
ADVERTISEMENT
Berakhirnya bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari, setelah itu umat Muslim akan merayakan kemenangan dengan rasa bahagia.
ADVERTISEMENT
Namun lain hal di Palestina, saat warga Muslim berbondong-bondong menunaikan salat Jumat terakhir Ramadhan di Masjid Al-Aqsa mereka harus berhadapan dengan kepolisian Israel.
Bentrok pun tak terhindarkan pada Jumat (7/5) siang hingga malam. Pihak kepolisian Israel mengaku terpaksa menggunakan kekerasan untuk membubarkan "gangguan kekerasan" setelah "perusuh" melempar batu, botol, dan benda lain ke arah petugas.
Diberitakan AFP, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan setidaknya 14 warga Palestina terluka di kepala. Bagian mata terkena peluru karet yang ditembakkan polisi Israel. Namun diperkirakan jumlah warga yang terluka bertambah. Sementara pihak polisi Israel menyebut 3 personel terluka.
Bentrokan di kawasan Masjid Al-Aqsa (7/5/2021). Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
Reuters mengabarkan, jumlah korban luka terus bertambah. Saat ini, sudah 178 warga Palestina dan enam polisi Israel terluka dalam bentrokan hingga malam hari.
ADVERTISEMENT
Puluhan ribu warga Palestina memadati kompleks puncak bukit yang mengelilingi masjid pada Jumat untuk salat. Banyak yang tetap tinggal untuk memprotes penggusuran Kota Tua yang menjadi inti konflik Israel-Palestina. Bentrokan makin memanas usai buka puasa.
Polisi menggunakan meriam air yang dipasang pada kendaraan lapis baja untuk membubarkan beberapa ratus pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat rumah keluarga yang menghadapi potensi penggusuran.
"Jika kita tidak mendukung kelompok orang ini di sini, (penggusuran) akan (datang) ke rumah saya, rumahnya, dan kepada setiap warga Palestina yang tinggal di sini," kata pengunjuk rasa Bashar Mahmoud (23).
Bentrokan di kawasan Masjid Al-Aqsa (7/5/2021). Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
Seorang pejabat Masjid Al-Aqsa meminta ketenangan di kompleks itu melalui pengeras suara masjid. "Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jemaah, dan pemuda harus tenang dan diam!"
ADVERTISEMENT
Layanan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 88 orang Palestina yang terluka dibawa ke rumah sakit setelah terkena peluru logam berlapis karet.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dia "menganggap (Israel) bertanggung jawab atas perkembangan berbahaya dan serangan berdosa yang terjadi di kota suci itu" dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sesi mendesak tentang masalah tersebut.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat yang diduduki. Dua pria bersenjata Palestina tewas dan yang ketiga terluka parah setelah mereka melepaskan tembakan ke sebuah pangkalan Israel.

Kompleks Masjid Al-Aqsa: Situs Suci bagi Warga Palestina dan Muslim

Seorang pria berjalan di depan kubah Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Minggu (15/3). Foto: Reuters/Ammar Awad
Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs yang suci dan sangat sakral bagi umat Islam. Namun juga dianggap penting oleh umat Yahudi.
ADVERTISEMENT
Daerah seluas 14 hektar di sudut tenggara Kota Tua direbut Israel selama Perang Enam Hari 1967, bersama dengan sisa Yerusalem timur yang kemudian dianeksasi (pengambilan paksa wilayah) pada sebuah langkah yang tidak pernah diakui secara internasional.
Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak terbagi, namun Palestina menginginkan sektor timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Umat Muslim menganggap kompleks ini sebagai Al-Haram al-Sharif (Tempat Suci Mulia). Di tempat ini, Nabi Muhammad melakukan perjalanan malamnya ke surga atau yang dikenal sebagai Isra Miraj, menjadikannya sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Umat muslim melaksanakan salat di depan Masjid Al-Aqsa yang ditutup antisipasi wabah virus corona di Yerusalem. Foto: REUTERS / Ammar Awad
Kompleks ini dibangun pada abad ketujuh oleh khalifah Islam kedua, Omar, yang kemudian dihancurkan oleh Romawi sekitar tahun 70 Masehi.
ADVERTISEMENT
Umat Yahudi diizinkan untuk mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa, tetapi dilarang beribadah di sana karena takut memicu ketegangan dengan jemaah Muslim.
Namun, sebagian besar umat Yahudi tidak memasuki daerah itu karena kepala rabi Israel melarang mengunjunginya terkait masalah ritual.
Saat ini, situs paling suci orang Yahudi untuk berdoa adalah Tembok Barat, di antara sisa-sisa Kuil Kedua. Tetapi kaum Yahudi ultra-nasionalis ingin mulai membangun Kuil Ketiga, secara teratur mengunjungi lapangan terbuka di kompleks tersebut dan terkadang terlihat berdoa secara diam-diam.
Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Foto: Pixabay
Ini sering menciptakan ketegangan dengan jemaah Muslim yang takut Israel akan berusaha mengubah aturan di kompleks Masjid Al-Aqsa yang sekarang dikelola Yordania dalam koordinasi dengan Palestina.
Polisi Israel disiagakan untuk memantau pengunjung yang masuk melalui Gerbang Mughrabi, satu-satunya pintu masuk untuk non-Muslim. Sayangnya mereka beberapa kali menginjakkan kaki di dalam masjid menyusul ketegangan yang membuat jengkel para jemaah Muslim.
ADVERTISEMENT

Kerusuhan di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Pada 1929, kerusuhan mematikan terjadi selama kependudukan Inggris. Para Muslim bersatu untuk mempertahankan situs tersebut.
Pada 1996, keputusan Israel untuk membuka pintu masuk baru ke barat alun-alun memicu bentrokan yang menewaskan lebih dari 80 orang dalam tiga hari.
Dan kunjungan kontroversial pada September 2000 oleh pemimpin oposisi sayap kanan Israel, Ariel Sharon, menjadi salah satu pemicu utama kerusuhan yang berlangsung dari 2000 hingga 2005.
Tentara Israel mengamankan warga Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Minggu (11/8). Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
Pada Juli 2017, kompleks itu ditutup sementara setelah tiga orang Arab-Israel melepaskan tembakan ke polisi Israel. Bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina kembali terjadi pada Agustus 2019 saat perayaan Idul Adha.
Sementara pada 2020, akses ke kompleks ditutup untuk umum selama Ramadhan karena pandemi COVID-19 dan kini kembali dibuka dengan batasan jumlah jemaah.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: