Susi Belum Setuju Impor Garam

21 Januari 2017 13:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Petambak sedang membersihkan tambak garam. (Foto:  ANTARAFOTO/Basri Marzuki)
zoom-in-whitePerbesar
Petambak sedang membersihkan tambak garam. (Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti belum memberikan rekomendasi impor garam konsumsi kepada PT Garam (Persero). Impor garam konsumsi dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan garam di awal tahun 2017.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang belum," ungkap Kasubdit Air Laut, Non Energi, dan BMKT DJPRL KKP, Zaki Mahasin, saat dikonfirmasi kumparan, Sabtu (21/1).
Menurut Zaki, Susi akan terlebih dahulu menghitung stok garam konsumsi yang ada di PT Garam dan gudang penimbun garam milik KKP. Bila dirasa kurang cukup, maka kemungkinan impor garam konsumsi bakal dibuka.
"Ibu akan melihat dulu stok-stok garam yang ada di gudang," imbuhnya.
Garam halus. (Foto: Wikimedia commons/Pinpin)
zoom-in-whitePerbesar
Garam halus. (Foto: Wikimedia commons/Pinpin)
Dari perhitungan sementara, data rencana impor garam dalam waktu dekat adalah 226.124 ton maksimum. Impor dilakukan karena produksi yang minim d tahun 2016.
Target produksi garam pada 2016 sebesar 3 juta ton. Namun realisasi per akhir 2016 hanya 144.009 ton dan jumlah stok sampai akhir tahun 2016 sebanyak 112.671 ton. Di tahun 2017 produksi bisa digenjot dengan target produksi garam sebesar 3,2 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Produksi yang rendah disebabkan rata-rata hujan yang turun tahun lalu cukup tinggi. Tahun lalu rata-rata 200 hingga 400 mm per bulan, ideal agar kegiatan produksi garam tidak terganggu adalah di bawah 150 mm per bulan," sebutnya.