Susi Pudjiastuti Berjilbab di Aceh, Dipuji Bak Laksamana Malahayati

16 Oktober 2017 14:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Susi berhijab saat berikan kuliah di Aceh. (Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Susi berhijab saat berikan kuliah di Aceh. (Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas)
ADVERTISEMENT
Ada pemandangan berbeda dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hari ini. Dia mengenakan hijab atau jilbab. Kostum khusus ini dia kenakan saat bertandang ke Aceh Barat, Provinsi Aceh.
ADVERTISEMENT
Tempat yang Susi Pudjiastuti kunjungi adalah Universitas Teuku Umar, (UTU), Meulaboh. Susi dan rombongan tiba di lokasi pukul 11.20 WIB, Senin (16/19) disambut dengan tari "Ranup Lampuan" . Di kampus ini, Susi akan berbicara pada acara Simposium Nasional dan Ekspo Perikanan dan Kelautan 2017.
"Ternyata ibu Susi sangat cantik berhijab, terimakasih Bu Menteri sudah mengenakan hijab yang merupakan pakaian adat di Aceh, anggaplah hadiah dari kami," kata Bupati Aceh Barat, Ramli MS, dalam sambutannya, seperti dilansir Antara.
Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan prasasti dan deklarasi bersama rektor dari lima perguruan tinggi di Aceh, sebagai komitmen bersama dalam memajukan pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
Sementara, Rektor UTU Prof Jasman J Makruf berpendapat Susi Pudjiastuti ibarat Laksamana Malahayati, pahlawan dalam menjaga laut dan melawan berbagai tantangan demi menjaga kedaulatan laut di Indonesia secara umum.
ADVERTISEMENT
Laksamana Malahayati adalah pejuang wanita dari Aceh yang saat ini diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional. TNI bahkan bermaksud membuat film kolosal tentang kepahlawanan Laksamana Malahayati.
Laksamana Malahayati. (Foto: Wikimedia Commons.)
zoom-in-whitePerbesar
Laksamana Malahayati. (Foto: Wikimedia Commons.)
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Dr Edwars, menyampaikan, ada sejumlah agenda yang akan diikuti Menteri Susi di kampus itu, salah satunya menyaksikan deklarasi pemangku hukum adat laut terhadap dukungan dalam pemeliharaan kelestarian laut dan menjaga laut dari aktivitas ilegal.
"Deklarasi panglima laot se-Aceh ini sebagai bentuk dukungan pemangku adat dalam program dan kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, maupun terhadap peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menjaga kedaulatan pangan nasional," sebutnya.
Simposium Nasional dan Ekspo Perikanan dan Kelautan 2017 tersebut mengangkat tema "Potensi dan Strategi Pengambangan Marine Industries Menuju Kemandirian Pangan Nasional".
ADVERTISEMENT