Susul Norwegia, Spanyol dan Irlandia Akan Akui Kemerdekaan Palestina

22 Mei 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedro Sanchez PM Spayol Baru Foto: Emilio Naranjo/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pedro Sanchez PM Spayol Baru Foto: Emilio Naranjo/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Spanyol dan Irlandia mengumumkan akan segera mengumumkan pengakuan mereka atas kemerdekaan Palestina, Rabu (22/5). Di hari yang sama, Norwegia yang dikenal sebagai salah satu sekutu dekat Amerika Serikat (AS), sudah terlebih dahulu membuat pengumuman serupa.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, sebenarnya berencana mengumumkan pengakuan itu hari ini. Namun dewan menteri Spanyol sepakat untuk mengumumkannya secara resmi pada Selasa (28/5) mendatang.
Setelah resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka, Sanchez menyebut akan segera berkoordinasi dengan negara-negara lain soal langkah diplomatik yang akan diambil ke depan.
PM Irlandia, Simon Harris. Foto: PAUL FAITH/AFP
Sementara itu, Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, mengungkapkan ia juga sudah berbicara dengan sejumlah pemimpin dari negera sahabat. Kemungkinan, kata Harris, akan ada sejumlah negara yang mengikuti langkah Irlandia, Norwegia, dan Spanyol itu dalam beberapa pekan ke depan.
"Hari ini Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengumumkan bahwa kami mengakui negara Palestina. Menjelang pengumuman ini, saya telah bicara dengan sejumlah pemimpin lainnya, dan saya yakin negara-negara lain akan bergabung dengan kami dalam mengambil langkah penting ini," ucap Harris dilansir Reuters, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, solusi dua negara adalah satu-satunya jalan tengah yang kredibel untuk mewujudkan perdamaian bagi rakyat Palestina, dan juga Israel. Mengingat sejarahnya, kata Harris, pengakuan status kenegaraan Palestina ini punya resonansi khusus di Irlandia.
"Kami menempatkan diri kami di panggung dunia dan diakui oleh pihak lain sebagai pihak yang punya hak untuk berada di sana, ini adalah hal yang paling penting bagi para pendiri negara kami," tuturnya.

Israel Tarik Dubesnya di Norwegia dan Irlandia

Israel Katz. Foto: Sebastian Scheiner / POOL / AFP
Pengumuman ini membuat pihak Israel berang. Kementerian luar negeri Israel langsung menarik para duta besarnya yang berada di Irlandia dan Norwegia sebagai tanggapan atas keputusan kedua negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyebut keputusan untuk mengakui kemerdekaan Palestina bisa melemahkan hak Israel untuk membela diri. Ia juga menyebut, hal ini juga bisa mengganggu upaya mengembalikan 128 sandera yang ditahan Hamas di Gaza.
ADVERTISEMENT
"Israel tak akan tinggal diam. Kami bertekad untuk mencapai tujuan kami: memulihkan keamanan warga kami dan menyingkirkan Hamas serta mengembalikan para sandera," tegas Katz.
"Tak ada tujuan yang lebih baik dari ini," lanjutnya.
Warga Palestina bekerja untuk membersihkan puing-puing setelah serangan Israel terhadap sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, Kamis (9/5/2024). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Sejak serangan 7 Oktober 2023 lalu, Israel terus menggempur habis-habisan wilayah Gaza dengan alasan hendak membasmi Hamas. Namun akibat serangan berkepanjangan ini, lebih dari 35 ribu orang tewas. Mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak kecil yang kemungkinan besar bukan anggota Hamas.
Selain itu, serangan Israel juga telah meratakan wilayah Gaza dan membuat ratusan ribu warga Gaza kehilangan tempat tinggal, dan menderita kelaparan karena akses yang diblokade. Israel juga menyerang kamp-kamp pengungsian, menghancurkan rumah sakit, hingga menyerang dan membunuh tenaga kesehatan serta wartawan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, belum ada kabar apakah Israel juga akan menarik duta besar mereka yang berada di Madrid, Spanyol.