Suswono Bantah Pro Masyarakat Atas, Siapkan Urban Framing hingga Air Bersih

Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono makan siang di Warteg Subsidi Bahari, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan

Bacawagub Jakarta, Suswono, membantah soal pihaknya yang berpihak kepada masyarakat kelas menengah atas Jakarta. Suswono mengatakan, dirinya dan Ridwan Kamil akan melanjutkan program urban framing.

Nantinya, program tersebut akan dikembangkan dengan mengubah atap rumah warga menjadi dak sehingga warga bisa berkebun. Program ini juga rencananya akan lebih banyak menyasar kepada masyarakat menengah kelas ke bawah.

“Ya justru sebetulnya kebalik. Saya kan dulunya menteri pertanian, salah satu solusi dari saya bagaimana menghambat inflasi di Jakarta, kita bikin urban farming,” kata Suswono usai makan siang di Warteg Subsidi Bahari, Jakarta Selatan, Minggu (8/9).

“Nah ini akan kita hidupkan, syukur-syukur ke depan, rumah-rumah di Jakarta nggak pakai genteng, tapi pakai, dak aja. Nanti kita bikin pertanian di atas rumah. Itu akan kami concern termasuk tadi soal perumahan, itu justru sasarannya menengah ke bawah,” tambah dia.

Warga mengambil air bersih dari tempat penampungan air sementara di kawasan Muara Baru, Jakarta, Selasa (3/10/2023). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto

Menurutnya, program tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat menengah ke bawah, karena lahan sempit di Jakarta dapat diolah menjadi tanaman sumber makanan.

“Meskipun Jakarta lahan sempit, jangan salah, lahan sesempit apa pun sebetulnya kalau masyarakatnya mau buat sesuatu itu bisa [contohnya tanaman untuk sumber makanan pokok],” ucap dia.

Suswono menilai masih ada 30 persen masyarakat Jakarta yang mengeluhkan air bersih, sehingga harus membelinya terlebih dahulu.

Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil bersama Suswono menyapa wartawan setibanya di KPU Provinsi Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024). Foto: Syawal Darisman/kumparan

Suswono menyebut, akan membenahi infrastruktur dari PAM Jaya sebagai penyedia akses air bersih agar masyarakat 30 persen sisanya bisa merasakan langsung penggunaan air bersih.

“Bahkan di Jakarta sekitar 30 persen belum bisa mengakses air bersih harus beli. Nah PAM jaya ini bisa memberi akses. Makanya ini infrastruktur yang mesti dibangun, agar 30 persen yang belum bisa mengakses [termasuk masyarakat menengah ke bawah] mudah-mudahan dalam waktu kepemimpinan kami nanti bisa seluruh rakyat Jakarta bisa mengakses air bersih,” tandasnya.