Swiss Nyatakan Siap Investasi di IKN

19 Juli 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Oliver Zehnder, (kanan) dan Kepala Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO), Violette Ruppanner, (kiri) dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/7). Foto: Tiara Hasna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Oliver Zehnder, (kanan) dan Kepala Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO), Violette Ruppanner, (kiri) dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/7). Foto: Tiara Hasna/kumparan
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Swiss di Jakarta menyatakan sektor swasta di negaranya siap berinvestasi di IKN. Mereka juga mengungkapkan vokasi sebagai pilar utama kerja sama dua negara.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki banyak perusahaan yang memiliki keahlian di bidang seperti pembangkit listrik dan distribusi air. Mereka siap berinvestasi di IKN setelah situasinya stabil," kata Duta Besar Swiss Olivier Zehnder, di Swiss Residence The Langham Jakarta pada Kamis (18/7).
Namun, kata dia, belum ada perjanjian apa pun terkait IKN yang dijalin dengan pemerintah Indonesia.
Zehnder kemudian menekankan pentingnya memperdalam hubungan bilateral dengan Indonesia. Itu dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan Hari Nasional Swiss negaranya yang jatuh pada 1 Agustus setiap tahunnya.
"Hari Nasional Swiss memperingati pakta federal tahun 1291, ketika Kanton Uri, Schwyz, dan Unterwalden menandatangani perjanjian bantuan bersama. Hari ini, kita merenungkan nilai-nilai yang mendefinisikan Swiss: Demokrasi, kebebasan berekspresi, perdamaian, netralitas, pencarian kompromi, dan solidaritas," kata Zehnder di hadapan wartawan.
ADVERTISEMENT
"Setelah pemilihan umum yang sukses dan damai di Indonesia, kami siap memperluas kemitraan di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi, pengembangan keterampilan, dan manajemen risiko bencana," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO), Violette Ruppanner, turut menceritakan dukungan Swiss untuk Indonesia yang telah berlangsung lama.
"Sejak tahun 1970-an, Swiss telah memberikan bantuan teknis dan investasi untuk mendukung pengembangan keterampilan, perencanaan kota, perawatan kesehatan, dan pengembangan pedesaan," ujarnya.
Ruppanner juga membahas program-program terkini yang berfokus pada pengembangan ekonomi, terutama untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Dalam program empat tahunan, kami mengalokasikan sekitar 66 juta Swiss franc untuk proyek yang mendukung institusi publik yang efektif dan mempromosikan sektor swasta, terutama UMKM," ungkap Ruppanner.
ADVERTISEMENT
Pihaknya sedang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, khususnya Bappenas, serta mitra pelaksana dan mitra pembangunan lainnya, untuk mengembangkan kerangka program Swiss-Indonesia tahun 2025-2028.

Kolaborasi Konkret dan Masa Depan

Kepala Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO), Violette Ruppanner, dalam jumpa pers di kediaman Dubes Swiss untuk Indonesia, Jakarta, Kamis (18/7). Foto: Tiara Hasna/kumparan
Ruppanner mengatakan, saat ini Swiss memiliki lebih dari 35 program dan proyek yang sedang berjalan bersama Indonesia. Salah satunya adalah pengembangan sistem transportasi bus di beberapa kota di Indonesia, bekerja sama dengan perusahaan GIZ.
"Kolaborasi ini bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur transportasi di kota-kota terpilih," jelasnya.
Contoh kolaborasi lainnya, untuk mendukung UMKM dan promosi ekspor, Swiss juga bekerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk Kementerian Perdagangan, Kadin, dan SwissCham.
"Organisasi-organisasi ini diharapkan mampu mendukung UMKM Indonesia untuk menembus pasar Eropa, khususnya Swiss," kata Ruppanner.
Dalam bidang pengembangan keterampilan, program seperti Renewable Energy Skills Development (RESD) bertujuan untuk mengembangkan keterampilan di sektor energi terbarukan.
ADVERTISEMENT

Pelatihan Vokasi: Pilar Utama Kemitraan Swiss-Indonesia

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Oliver Zehnder, dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta, Kamis (18/7). Foto: Tiara Hasna/kumparan
Dubes Zehnder juga menyoroti pentingnya program pelatihan vokasi yang telah menjadi bagian utama dari kerja sama ekonomi antara Swiss dan Indonesia.
"Pelatihan vokasi adalah salah satu bidang yang menjadi fokus kami di Swiss. Program ini sudah berjalan lebih dari 50 tahun dan menjadi dasar kuat dalam hubungan ekonomi kami," ujar Zehnder.
Menurut Zehnder, sekitar 70 persen pemuda di Swiss mengikuti pelatihan tersebut, termasuk tokoh terkenal seperti Kepala UBS yang memulai kariernya melalui jalur vokasi.
"Kami ingin Indonesia menjadi negara dengan ekonomi yang kuat dan stabil. Pelatihan vokasi memungkinkan generasi muda mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam perekonomian negara," tambahnya.
Swiss telah memulai program pelatihan vokasi di Indonesia dengan beberapa institusi pendidikan dan terus memperluas cakupannya.
ADVERTISEMENT
"Kami memulai dengan Pullman dan baru-baru ini merayakan ulang tahun program ini. Kini, cakupannya telah diperluas ke seluruh Indonesia," kata Zehnder.