Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Syachrul Anto Menyelam 30 Menit Lebih Lama dari Penyelam Lain
3 November 2018 12:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Syachrul Anto tewas saat sedang menyelam dalam misi evakuasi Lion Air PK-LQP perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (3/11). Diduga, Syachrul tewas akibat dekompresi yang dialaminya.
ADVERTISEMENT
Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Isswarto mengatakan bahwa pada saat kejadian, Syachrul menyelam lebih lama dari penyelam lainnya.
"Almarhum menyelam lebih lama dari seharusnya. Sesuai jadwal, para penyelam naik jam 16.00 WIB, tetapi dia naik 30 menit lebih lama," kata Isswarto di Jakarta, dilansir Antara, Sabtu (3/11).
Secara terpisah, Humas Basarnas Yusuf Latief membenarkan kabar kematian Syachrul. Meski demikian, dia belum mau berkomentar lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut.
"Nanti akan ada informasi yang lebih valid mengenai hal ini mohon tunggu saja," kata dia.
Salah seorang penyelam yang enggan disebut namanya mengungkapkan, awalnya Syachrul memang ikut turun dan membantu menaikan serpihan pesawat. Sekitar 10 menit kemudian, atau sekitar pukul 16.40 WIB, penyelam lain sempat melihat Anto berada di bawah serpihan.
ADVERTISEMENT
"Dipikir sudah naik duluan, dia nyusul, dia naik, di atas dia melihat kawannya terlihat mungkin agak mirip (Anto). Jadi belum dilaporkan," ungkapnya kepada kumparan, Sabtu (3/11).
Sementara, di saat yang sama, Kapal Basarnas melihat ada tabung mengapung di belakang kapal. Tim Basarnas pun mencoba mendekat untuk melihat apakah ada penyelam atau hanya tabung saja.
"Saat diangkat, ternyata korban. Dokter pun turun, lalu dibawa ke Kapal Victory," lanjutnya.
Dari kapal tersebut, Syahcrul kemudian langsung dibawa ke RSUD Koja. Namun, dalam perjalanan, sekitar pukul 19.30 WIB, Syachrul sudah mengembuskan napas terakhir.
Pukul 22.30 WIB, Syachrul dinyatakan telah meninggal dunia oleh dokter jaga IGD RSUD Koja. Atas rekomendasi dokter, jenazah Syachrul disarankan untuk diautopsi agar diketahui secara pasti penyebab kematiannya. Namun, keluarga Syachrul menolak dan memilih untuk segera membawa jenazah Anto pulang untuk disemayamkan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, jenazah Syachrul Anto sudah berada di rumah duka di Surabaya. Rencananya, ia akan dimakamkan tak jauh dari rumah duka setelah salat Zuhur.