Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Syahbandar Akan Delay Kapal di Laut Cegah Antrean Berujung Macet Horor di Priok
18 April 2025 15:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kemacetan horor yang terjadi di akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dikarenakan adanya aktivitas bongkar muat barang. Ternyata, pada Kamis (17/4) kemarin, ada tiga kapal yang bersandar di New Priok Container Terminal One, sehingga menimbulkan antrean kendaraan yang parah.
ADVERTISEMENT
M. Takwim Masuku selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, mengatakan adanya tiga kapal yang bersandar secara bersamaan ini yang menyebabkan tingginya volume kendaraan dan menyebabkan kemacetan.
"Yang kita sama-sama tahu terjadi kemacetan di NPCT 1 (New Priok Container Terminal One, terminal peti kemas) yang berimbas sampai ke luar," kata dia dalam konferensi pers di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4).
Hari ini, dua dari tiga kapal tersebut sudah keluar dari NPCT 1. Tersisa tinggal satu kapal yang masih melakukan aktivitas peti kemas. Namun, di hari ini pula, kata dia, akan ada tiga kapal lagi yang akan bersandar.
Adapun kapal yang tiba berbarengan ini karena ada yang mengalami delay sehingga tak sesuai jadwal.
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi kemacetan di jalanan menuju pelabuhan, pihaknya akan mengalihkan proses peti kemas ke dua terminal lain. Sehingga, tidak terfokus di NPCT 1 saja.
"Kami juga bersama-sama teman-teman Pelindo kemudian Polres (Jakarta Utara) kami melakukan meeting mitigasi tiga kapal ini jangan sampai terjadi seperti beberapa hari kemarin, salah satunya adalah kita akan melakukan, dimungkinkan, untuk di shifting ke terminal lain sehingga mengurangi kegiatan bongkar muat di NPCT 1," kata dia.
Adapun dua terminal yang dibuka itu adalah Terminal Koja dan Jakarta International Container Terminal (JICT).
"Kita punya 3 terminal dengan parameter yang dimungkinkan kegiatan 1 hari terhadap terminal tersebut. Kami ke depan akan lakukan pengawasan terhadap kegiatan receiving di terminal dengan parameter yang sudah ditentukan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Itu pertama. Kedua kita mungkin mitigasi dari sisi laut mungkin men-delay kegiatan bongkar muat sehingga tidak dilakukan ecara bersamaan," ucap dia.