Syekh Ali Jaber di Mata Pemuka Agama, Politisi, hingga Selebriti

15 Januari 2021 6:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syekh Ali Jaber.
 Foto: Instagram/@syekh.alijaber
zoom-in-whitePerbesar
Syekh Ali Jaber. Foto: Instagram/@syekh.alijaber
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Muslim Indonesia kehilangan salah satu sosok ulama terbaiknya. Syekh Ali Jaber mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (15/1) pagi pada usia 44 tahun.
ADVERTISEMENT
Syekh Ali Jaber wafat di RS Yarsi, Jakarta, setelah beberapa waktu dirawat karena terinfeksi virus corona. Syekh Ali Jaber sempat dinyatakan negatif corona seminggu lalu. Namun kondisinya kembali memburuk hingga akhirnya wafat.
Jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di kawasan Pesantren Tahfiz Daarul Quran (Daqu) milik Ustaz Yusuf Mansur di Cipondoh, Tangerang, pada Kamis (14/1) sore.
Pemakaman Syekh Ali Jaber di kawasan Pesantren Tahfiz Daarul Quran (Daqu), Cipondoh, Tangerang Selatan, Kamis (14/1). Foto: Instagram/@yusufmansurnew
Wafatnya Syekh Ali Jaber meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat. Pasalnya, Syekh Ali Jaber selama ini dikenal sebagai sosok ulama yang kerap berdakwah dengan menebar ajaran Islam yang damai. Ia juga selalu mendorong masyarakat Indonesia untuk gemar menghafal Al-Quran.
Pemilik nama lengkap Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber ini lahir di Madinah, Februari 1976. Syekh Ali Jaber hijrah ke Indonesia untuk berdakwah hingga akhirnya jatuh cinta dengan Indonesia. Almarhum pun akhirnya menyandang status sebagai WNI.
Yusuf Mansur di Polrestabes Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Seperti yang dikisahkan Ustaz Yusuf Mansur mengenai sosok Syekh Ali Jaber. Ia pun mengenang waktu awal berkenalan dengan sahabatnya itu.
ADVERTISEMENT
"Ini Syekh Ali ilmunya tinggi, tapi bisa bahasa Indonesia, saya kaget. Waktu ke (Masjid) Sunda Kelapa tiba-tiba ada orang Arab tinggi, ganteng, gede menyapa saya, Ustaz Yusuf ya. Saya kemudian bersahabat," cerita Yusuf Mansur dalam unggahan videonya, Kamis (14/1).
"Pertama sama saya di TV. Saya bawa dia ke TV. Saya jemput beliau pertama-tama. Saya bawa ke TPI zaman dulu, MNC. Ini kenalin loh ini orang Arab yang cinta Indonesia. Ini seorang alim yang cinta Indonesia, ini alim quran yang cinta Indonesia," kenangnya.
Selain Ustaz Yusuf Mansur, duka kepergian Syekh Ali Jaber juga dirasakan para pejabat, politisi, hingga selebriti. Syekh Ali Jaber memang sosok yang supel terhadap semua orang.
Menkopolhukam Mahfud MD bercerita soal momen kunjungan Syekh Ali Jaber ke kediamannya beberapa waktu lalu sebelum almarhum terinfeksi corona. Saat itu, Syekh Ali Jaber menyampaikan keinginannya kepada Mahfud untuk melahirkan penghafal Al-Quran.
ADVERTISEMENT
"Guru (panggilan Syekh Ali Jaber untuk Mahfud), saya mau mencetak sejuta penghafal Quran. Tanah dan modal untuk gedung sudah mulai terkumpul. Mohon dukungan proses perizinan," tulis Mahfud menirukan perkataan almarhum.
"Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati beliau memanggil saya "Guru" atau "Ayah"," tambahnya.
Dalam cuitannya, Mahfud juga mengenang momen saat berkunjung ke rumah Syekh Ali Jabar. Saat itu, ia pernah diajak makan nasi kebuli khas Arab, nasi bukhori, dan durian.
Menko Polhukam Mahfud MD menerima kunjungan Syekh Ali Jaber (kanan baju merah marun). Foto: Humas Kemenko Polhukam
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir turut mengenang Syekh Ali Jaber sebagai sosok pendakwah moderat yang bisa merangkul semua pihak dengan pesan-pesan damai.
"Almarhum merupakan sosok pendakwah yang moderat dan mampu merangkul semua kelompok. Pesan-pesan tablignya menyebar Islam yang meneguhkan, mendamaikan, dan mempersatukan," ujar Haedar dalam keterangan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
Haedar menilai Syekh Ali Jaber adalah sosok yang bisa menjadi teladan umat berkat tutur kata dan perilakunya.
Syekh Ali Jaber. Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Soal Syekh Ali Jaber yang kerap berdakwah dengan pesan damai nan menyejukkan, juga diutarakan Wapres Ma'ruf Amin. Ia memandang Syekh Ali Jaber sebagai sosok pemuka agama yang karismatik.
"Saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Syekh Ali Jaber seorang ulama karismatik yang dakwahnya sejuk dan menenangkan. Jangkauan dakwahnya sangat luas serta selalu memotivasi umat untuk terus bersatu dalam ketakwaan kepada Allah SWT," ujar Ma'ruf dalam keterangannya kepada wartawan.
Ma'ruf pun mengajak seluruh umat Islam termasuk para pengikut Syekh Ali Jaber untuk tetap melanjutkan dakwah Islam yang damai.
"Mari kita lanjutkan syiar dan dakwah dengan terus menyebarkan ajaran Islam yang menyejukkan dan menenangkan. Ajaran Islam yang rahmatanlilalamin," kata Ma'ruf.
Syekh Ali Jaber Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Duka meninggalnya Syekh Ali Jaber juga disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), M. Jusuf Kalla. Menurutnya, kepergian Syekh Ali Jaber adalah kehilangan besar umat Islam Indonesia, karena almarhum semasa hidup dekat dengan umar dan memiliki dedikasi yang cukup tinggi dalam menyebarkan dakwah yang teduh dan sejuk.
ADVERTISEMENT
“Tentunya kita semua berduka cita atas wafatnya ulama besar dan ternama, Syekh Ali Jaber. Kepergiannya merupakan suatu kehilangan yang besar bagi umat Islam di Indonesia," kata Wapres ke-10 dan 12 RI ini dalam keterangan tertulisnya.
Sosok Syekh Ali Jaber yang bersahaja, tenang, dan damai juga dikenang Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tutur kata Syekh Ali Jaber jauh dari kebencian (hatred) dan juga bukan permusuhan (hostility). Mendengarkan ceramahnya, hati saya tenteram dan bersyukur karena itulah ajaran Islam yang sejati," kata SBY melalui akun Twitternya.
Ani Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Instagram/@aniyudhoyono
SBY juga mengenang Syekh Ali Jaber yang sempat mendoakan almarhumah Ani Yudhoyono saat masih dirawat di Singapura.
"Saat itu, saya dengarkan tausiah yang sejuk agar saya tetap kuat, tabah, dan sabar dalam menerima cobaan dan ujian Allah SWT. Selama jalan sahabatku," ujar mantan Ketum Partai Demokrat ini.
ADVERTISEMENT

Kepala Daerah Turut Kenang Syekh Ali Jaber

Para kepala daerah turut mengenang Syekh Ali Jaber. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menganggap almarhum telah menginspirasi masyarakat dalam menghafal Al-Quran. Bahkan, di Jabar ada 2.000 penghafal Al-Quran berkat dedikasi Syekh Ali Jaber.
"Salah satunya inspirasi beliaulah yang melahirkan program satu desa satu hafiz Al-Quran. Sekarang lebih dari 2 ribu di Jawa Barat punya penghafal Al-Quran adalah inspirasi dari beliau, " ujar Ridwan Kamil di RSHS, Kamis (14/1).
"Mudah-mudahan semua yang ditinggalkan diberi kesabaran dan dakwah beliau untuk menghasilkan penghafal-penghafal Al-Quran, insya Allah akan kami teruskan di Jawa Barat," imbuhnya.
Syekh Ali Jaber. Foto: Facebook/@Syekh Ali Jaber
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengenang Syekh Ali Jaber merupakan seorang ulama yang sangat luar biasa, selalu memberikan pernyataan menenangkan.
ADVERTISEMENT
“Beliau tokoh yang baik. Menurut saya orang yang luar biasa dalam beberapa kondisi Indonesia hari ini, bisa memberikan pernyataan-pernyataan yang menenangkan," kata dia.
Ganjar lalu mengenang saat ia bertemu dengan ulama di Purbalingga. Saat itu, dia membantu Syekh Ali Jaber mencari tiket pulang ke Jakarta. Sayangnya, dia tidak ingat persis tahun berapa pertemuan itu.
“Saya kenal baik sama beliau secara pribadi. Jadi saya masih ingat, suatu ketika ada pengajian di Purbalingga dan beliau tidak bisa mendapatkan tiket balik ke Jakarta,” ungkap dia.
Momen pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) dengan Syekh Ali Jaber (kiri). Foto: Dok. Istimewa
Lain hal dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menilai Syekh Ali Jaber sebagai ulama yang peduli terhadap kaum disabilitas, khususnya terkait Al-Quran bagi kaum tunanetra.
ADVERTISEMENT
"Saat saya menjadi Menteri Sosial, almarhum beberapa kali datang ke Salemba untuk berdiskusi tentang penyandang disabilitas khususnya akses Al-Quran digital bagi penyandang disabilitas netra," kenangnya.
Senada dengan Khofifah, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebut Syekh Ali Jaber adalah ulama yang sangat peduli terhadap sesama. Menurutnya, sebelum meninggal, Syekh Ali Jaber tengah mengembangkan konsep belajar membaca Al-quran untuk penyandang tunanetra.
"Saya sering kontak-kontakan. Dia (Syekh Ali Jaber) ‎sedang mengembangkan tentang huruf Al-Wuran braille untuk orang buta,” ujar Edy di Rumah Dinas Gubernur.

Kesan Kalangan Selebriti terhadap Sosok Syekh Ali Jaber

Arie Untung dan Fenita Arie Foto: Giovanni/kumparan
Kalangan selebriti turut mengenang Syekh Ali Jaber sebagai ulama yang kerap memberi nasihat yang menenangkan. Seperti yang dirasakan Arie Untung. Ia kerap meminta nasihat dari Syekh Ali Jaber melalui voice note.
ADVERTISEMENT
Ia bahkan merasa sedih karena ada nasihat dari Syekh Ali Jaber yang belum sempat ia dengar.
“Tadi pas dengan kabar ini aku buru-buru buka WA beliau, mau memastikan siapa tahu dipegang keluarga. Ternyata ada voice note beliau yang belum kebuka,” tulis Arie dalam unggahan di akun Instagramnya.
“Dan isinya masya Allah, hancur banget nih hati. Nasihat buat aku untuk menenangkan hati. Saya baru dengar pesannya saat orangnya sudah tiada,” tulis Arie.
Syekh Ali Jaber menunjukkan paspor Indonesia setelah resmi menjadi WNI pada Januari 2020. Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Pria yang juga berumur 44 tahun ini berjanji akan menyebarkan nasihat-nasihat yang telah diberikan Syekh Ali Jaber kepadanya.
“Semua nasihat-nasihat yang antum pernah kasih ke kita akan kita sebarkan lagi yang banyak seperti pesan syekh untuk melanjutkan perjalanan dakwah antum biar jadi amal jariah buat syekh sepanjang masa. Amin,” tutup Arie Untung.
ADVERTISEMENT
Duka kepergian Syekh Ali Jaber juga dirasakan presenter kondang, Deddy Corbuzier. Deddy yang beberapa waktu menjadi mualaf ini akan sangat merindukan Syekh Ali Jaber.
Deddy pun mengenang momen saat salat diimami Syekh Ali Jaber. Momen ini diunggah Deddy di akun Instagramnya. Deddy pun berharap Syekh Ali Jaber tak lagi merasakan sakit di Surga.

Syekh Ali Jaber Dikenang hingga Malaysia

ADVERTISEMENT
Tak hanya di dalam negeri, sosok Syekh Ali Jaber juga dikenang Menag Malaysia, Zulkifli Mohamad al-Bakri.
Zulkifli mengaku tak terlalu mengenal secara pribadi Syekh Ali Jaber, namun ia merasa sosok almarhum adalah ulama yang berilmu. Ia pun menyampaikan turut berbelasungkawa terhadap seluruh umat Islam Indonesia.

Syekh Ali Jaber adalah Sosok Baik dan Sopan di Mata Keluarga

Duka sangat mendalam dirasakan keluarga atas kepergian Syekh Ali Jaber untuk selama-lamanya. Tokoh pendidikan yang juga Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Profesor Arief Rachman, menyebut Syekh Ali Jaber adalah sosok menantu yang baik dan sopan.
ADVERTISEMENT
"Beliau adalah seorang mantu yang sangat baik, sopan dan menghormati semua anggota keluarga terutama istrinya, anak saya," kata Arief kepada kumparan.
Syekh Ali Jaber saat di kampung halaman keluarganya di Lombok, NTB. Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Arief Rachman merupakan ayah mertua Syekh Ali Jaber. Anak bungsu Arief, Deva Rachman, menikah dengan Syekh Ali Jaber tahun lalu. Pasangan ini belum dikarunia anak.
Meski baru setahun menjadi menantu, namun kesan mendalam sosok Syekh Ali Jaber sangat dirasakan Arief Rachman.
"Beliau ini adalah orang yang berilmu, beragama yang sangat luas, dan sangat dalam. Dan ilmunya itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," ucapnya.